Example 728x250
Infrastruktur

Kisruh Pemberian Nama Pelabuhan Internasional di Mempawah, Gubernur Kalbar Dapat Kritikan Keras Dari Ishak Ali Almutahar

×

Kisruh Pemberian Nama Pelabuhan Internasional di Mempawah, Gubernur Kalbar Dapat Kritikan Keras Dari Ishak Ali Almutahar

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat H.Ishak Ali Almutahar mengkritik keras nama pelabuhan internasional di Kabupaten Mempawah, dengan melekatkan nama Tanjungpura, Senin 8 Agustus 2022, malam.

Kepada Aksraloka.com, Ishak Ali Almutahar menegaskan Gubernur Kalbar, Sutarmidji jangan melupakan sejarah, lantaran Kabupaten Mempawah juga memiliki pendirinya yaitu sebuah kerajaan pertama yang bernama Amantubillah yang dipimpin langsung oleh Opu Daeng Menambon.

“Selaku anggota DPRD Provinsi Kalbar, nama yang tepat dan layak serta elok untuk menghormati pendiri Kabupaten Mempawah, nama pelabuhan internasional itu lebih elok melekatkan nama Opu Daeng Menambon, bukan Tanjungpura,” tegas Ishak Ali Almutahar saat ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak Timur.

Menurut Ishak Ali Almutahar, terkuat pembangunan pelabuhan internasional di Mempawah itu, dirinya turut mengontrol mulai dari pembebasan lahan serta pembangunan, hingga sampai pemberian nama untuk pelabuhan tersebut, dirinya juga sempat membicarakan dalam rapat sebelumnya di Kabupaten Mempawah yang melibatkan seluruh stakeholder.

“Wakil Ketua DPRD Mempawah, Bapak Sayuti itu mengetahui dan sudah diusulkan dengan nama Pelabuhan Internasional Opu Daeng Menambon, namun yang keluar hari ini adalah nama Tanjungpura,” kata Ishak Ali Almutahar.

“Tanjungpura itu adalah kerajaan matan yang ada di Ketapang. jika pun ada kaitannya tentu yang elok adalah nama raja pertama dari Amantubillah yang elok untuk disematkan pada nama pelabuhan di Mempawah tersebut,” sambung Ishak Ali.

Terkait persolaan nama pelabuhan yang akan menjadi perbincangan ini, Ishak Ali menyatakan bahwa sudah disampaikannya kepada DPRD Mempawah melalui Wakil Ketua yaitu Sayuti.

“Saya sudah sampaikan angkat persoalan nama ini (Opu Daeng Menambon) ,” ujarnya.

Tak hanya itu Wakil Ketua DPRD Mempawah juga sempat mengatakan kepada dirinya kenapa tidak diberi nama Habib Husein saja. “Saya jawab tidak, karena Opu Daeng Menambon adalah pendirinya, nama ini yang layak dan elok,” kata Wan Is sapaan akrab legislator dari Partai Gerindra tersebut.

Kenapa dirinya meminta nama Opu Daeng Menambon melekat pada nama Pelabuhan Internasional di Mempawah tersebut, yakni memiliki alasan mendasar menghormati pendiri daerah tersebut. “Saya rasa masyarakat Mempawah dan sekitarnya lebih mendukung nama Opu Daeng Menambon ketimbang nama Tanjungpura. Ini bukan mengesampingkan Tanjungpura, kita harus mengakui Tanjungpura adalah kerajaan yang ada di Matan Ketapang,” paparnya.

“Saya selalu DPRD Provinsi Kalbar memohon, tolong dikaji ulang nama Tanjungpura itu, kemudian diganti menjadi nama Terminal Internal Opu Daeng Menambon Pulau Kijing Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat, Republik Indonesia,” tuntas Ishak Ali Almutahar.

Sementara itu Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan terhadap perubahan nama Pelabuhan di Pantai Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang sebelumnya diusulkan dengan nama Pelabuhan Internasional Kijing.

Namun sebelum peresmian oleh Presiden RI Joko Widodo, pemerintah pusat telah menyepakati nama pelabuhan tersebut menjadi Pelabuhan Tanjungpura.

“Yang memutuskan nama itu bukan Gubernur, kan ini investasi BUMN, bukan APBD, banyak usulan nama-nama untuk pelabuhan, lalu kita kirim dua nama dan keputusan terserah, karena beri nama itu harus sesuai dengan aturan tentang RUPA BUMI, bukan suka-suka,” terang Sutarmidji kepada wartawan.

Sutarmidji katakan, terkait perubahan nama itu pemerintah provinsi Kalimantan Barat sudah mengusulkan beberapa nama. Namun keputusan multak ada di pemerintah pusat.

“Akhirnya diputus pusat pelabuhan namanya Tanjungpura, mungkin karena Jakarta ada Tanjung Priok, Semarang ada Tanjung Mas, Surabaya ada Tanjung Perak, Sumatera ada Tanjung Balai dan banyak lagi Tanjung Tanjung,” jelasnya lagi.

Sutarmidji menyebut pemberian nama Pelabuhan Tanjungpura itu dinilai mengikuti nama-nama sejumlah pelabuhan yang ada di Indonesia. Terlagi nama Tanjungpura tak terlepas dari kaitan sejarah tentang raja-raja di Mempawah.

“Tapi terminal peti kemasnya bernama Kijing. Jadi kedua usulan diakomodir. Tanjungpura juga ada kaitan sejarah tentang Raja Daeng Menambon, coba aja baca,” tuntas Sutarmidji.

Diketahui, Presiden Ri, Joko Widodo bakal datang meresmikan pelabuhan internasional di Mempawah tersebut pada Selasa, 9 Agustus 2022.

error: Content is protected !!