AKSARALOKA.COM, KALTENG – Kotawaringin Timur, Kalteng – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) salurkan bantuan kepada Kelompok Tani Tunas Harapan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli. Kelompok tani yang berlokasi di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur ini tengah mengembangkan porang sebagai salah satu komoditas unggulannya. (19/09)
Bantuan yang disalurkan merupakan berbagai peralatan penunjang budidaya tanaman porang. “Saat ini Kelompok Tani Tunas Harapan mulai mencoba untuk membudidayakan tanaman porang, oleh karena itu kami memberikan dukungan berupa peralatan-peralatan yang dapat menunjang proses tersebut. Peralatan seperti mesin bajak, senso, alat semprot obat pestisida, alat cukur rumput, dan peralatan lainnya,” jelas Osta Melanno, Manager Unit Pelaksana Proyek KLB 3 Palangka Raya.
Kelompok Tani ini memiliki 20 orang anggota yang sebelumnya telah membudidayakan tanaman padi dan kelapa. Kendati demikian, kelompok tani ini berinisiatif untuk mengembangkan tanaman porang karena melihat peluang pasar yang ada sekaligus sebagai upaya diversifikasi pangan pengganti nasi.
Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan, Sukarji mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan PLN kepada kelompoknya. “Saya selaku ketua kelompok mengucapkan terima kasih banyak kepada PLN atas bantuan alat pertanian untuk budidaya porang ini. Semoga dengan bantuan alat pertanian ini, produktivitas dan pendapatan kami juga dapat meningkat. Sehingga, kelompok tani kami dapat menjadi inisiator atau pionir pengembangan pertanian umbi porang yang masih relatif sedikit di Kalimantan Tengah,” ucapnya.
Senada dengan Sukarji, Kepala Desa Lempuyang, Maksin berharap kesejahteraan masyarakat di desa bisa meningkat. “Terima kasih kami ucapkan kepada PLN melalui program PLN Peduli ini, semoga dapat meningkatkan pemasukan bagi warga Desa Lempuyang khususnya para petani porang,” ujar Maksin.
Amorphophallus muelleri atau yang dikenal dengan nama porang ini merupakan tanaman yang mungkin masih asing di sebagian masyarakat. Sering disebut iles-iles atau konjac, tanaman berupa umbi-umbian ini dapat diolah menjadi tepung porang sebagai bahan campuran makanan dan dapat pula dikembangkan sebagai beras, mie shirataki ataupun berbagai rupa makanan lainnya dan berpotensi menjadi pengganti nasi. Rasanya yang mengenyangkan, tinggi serat, dan rendah kalori menjadikan porang sebagai salah satu alternatif bagi masyarakat untuk menjalankan program _diet_ dan bahkan aman untuk penderita diabetes. (NAE)