Example 728x250
Mempawah

Protes Jalan Berlubang dan Banjir Saat Hujan, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Raya Mempawah – Pontianak

×

Protes Jalan Berlubang dan Banjir Saat Hujan, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Raya Mempawah – Pontianak

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, MEMPAWAH – Warga menanam dua pohon pisang sebagai penanda lubang di jalan yang rusak di Jalan Raya Mempawah – Pontianak tepatnya di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Jalan tersebut kerap terendam banjir saat hujan deras hingga mengalami kerusakan parah di badan jalan, seperti lubang besar hingga kedalaman lebih kurang 15 centimeter.

Selain sebagai penanda bagi pengguna jalan, pohon pisang tersebut juga sebagai bentuk protes warga atas kondisi tersebut.

“Jalan ini sudah rusak lima tahun, tidak ada perbaikan,” kata Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Hadori kepada wartawan, Selasa 4 Oktober 2022.

Menurut Hadori, yang rumahnya tak jauh dari lokasi jalan tersebut sering menyaksikan sepeda motor yang menabrak lubang hingga jatuh.

Bahkan, Hadori mengaku, sejak jalan tersebut rusak, sudah ada puluhan pengendara sepeda motor yang terjatuh.

“Lubangnya ini tidak keliatan karena air selalu tergenang,” terang Hadori.

Hadori berharap, kendati ini jalan nasional, pemerintah daerah harus menyampaikan aspirasi untuk perbaikan.

“Kita mohon untuk segera diperbaiki supaya tidak ada lagi korban,” harap Hadori.

Sementara itu, Haidar Ali seorang santri di Lembaga Pendidikan Babussalam Peniraman menyebutkan banyak kendaraan yang menghantam lubang tersebut.

“Terlebih saat hujan, jalan ndak nampak, barang orang sering jatuh kalau pas lewat lubang,” jelas santri yang tempatnya mengenyam pendidikan berhadapan dengan lokasi rusaknya jalan itu.

Diketahui dirinya, pohon tersebut memang sengaja ditanam warga sekitar agar mencegah kecelakaan yang kerap terjadi akibat rusaknya jalan itu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalbar Harisson menerangkan bahwa status jalan tersebut merupakan jalan nasional.

“Tapi nanti akan coba kita komunikasikan melalui Dinas PUPR Kalbar,” ucap Harisson.

error: Content is protected !!