banner 468x60
Ekonomi

Sate Taichan: Gurih Pedas Tanpa Kecap yang Bikin Ketagihan

×

Sate Taichan: Gurih Pedas Tanpa Kecap yang Bikin Ketagihan

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Tak seperti sate ayam pada umumnya yang manis dan berlumur kecap, sate taichan tampil sederhana.

Dagingnya putih pucat tanpa bumbu bakaran, hanya dibumbui garam, jeruk nipis, dan sedikit cabai.

Tapi siapa sangka, justru kesederhanaan itulah yang membuat cita rasanya begitu khas dan digemari banyak orang.

Hidangan yang populer di Jakarta sejak pertengahan 2010-an ini kini mudah dijumpai di berbagai kota, termasuk Pontianak. Di beberapa sudut kota, aroma bakaran sate taichan dengan sambal merah segar kerap menarik perhatian pejalan kaki.

Namun, bagi yang ingin mencoba membuat sendiri di rumah, prosesnya ternyata cukup mudah. Kepala Dinas Pariwisata Kota Pontianak bahkan menyebut kuliner seperti sate taichan bisa menjadi potensi usaha rumahan yang menjanjikan karena bahan dan tekniknya sederhana.

Bahan dan Bumbu Dasar

Untuk membuat sate taichan, bahan utamanya adalah daging ayam tanpa tulang—biasanya bagian dada atau paha fillet—yang dipotong kecil-kecil.

Bumbu marinasi hanya terdiri dari:
• Garam secukupnya
• Perasan jeruk nipis atau lemon
• Bawang putih halus
• Sedikit minyak goreng untuk menjaga kelembutan daging

Semua bahan dicampur dan diaduk hingga meresap, lalu didiamkan selama 15–20 menit sebelum dibakar.

Proses Pembakaran

Tidak seperti sate Madura yang dibumbui kacang dan kecap, sate taichan dibakar tanpa olesan bumbu tambahan. Daging yang sudah dimarinasi ditusuk dan dipanggang di atas bara api sedang hingga matang merata dan sedikit kecokelatan di pinggirnya.

“Sate taichan mengandalkan rasa gurih alami dari ayam dan sentuhan asam jeruk. Jadi tidak perlu bumbu tebal,” ujar Dian, salah satu penjual sate taichan di kawasan Ahmad Yani Pontianak, yang sudah berjualan sejak 2021.

Rahasia Rasa Pedasnya

Yang membuat sate taichan semakin istimewa adalah sambal pedas segar yang disajikan terpisah. Sambal ini dibuat dari cabai rawit merah, bawang putih, sedikit garam, dan air jeruk nipis yang ditumis sebentar hingga matang.

“Sambalnya tidak boleh terlalu halus. Harus terasa tekstur cabainya agar rasanya lebih nendang,” kata Dian sambil tersenyum.

Sate taichan biasanya disajikan di atas piring atau wadah bambu kecil dengan sambal di sisi piring, lengkap dengan taburan perasan jeruk nipis tambahan. Beberapa penjual menambahkan lontong atau nasi putih sebagai pelengkap.

Kreasi dan Tren Kuliner

Kini, variasi sate taichan terus berkembang. Ada yang menambahkan keju leleh, saus mentai, hingga varian sate taichan kulit yang renyah. Meski begitu, versi klasik tetap jadi favorit karena kesederhanaannya.

Di Pontianak, kuliner ini juga mulai merambah layanan pesan-antar daring. “Penjualannya stabil karena cocok untuk semua usia dan bisa disantap kapan saja,” ujar Dian.

Dengan bahan mudah, rasa gurih pedas yang menggigit, serta cara membuat yang praktis, sate taichan menjadi salah satu bukti bahwa resep sederhana pun bisa menembus lidah banyak orang.