AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalbar memiliki dua prioritas pelayanan listrik untuk masyarakat di tahun depan.
Di mana pelayanan tersebut tak hanya di Kota tetapi juga hingga menyentuh ke desa-desa gelap gulita.
General Manager PLN UIW, KalbarMochamad Soffin Hadi kepada sejumlah wartawan dirinya menyampaikan dua prioritas pelayanan itu yakni mengalirkan listrik kepada desa yang masih gelap gulita.
“Secara keseluruhan ada dua prioritas kami untuk melayakanan masyarakat, pertama untuk desa yang gelap gulita dan yang kedua kepada desa yang belum berlistrikan dari PLN,”ujar Mochamad Soffin Hadi kepada sejumlah wartawan, Kamis 8 Desember 2022.
Mochamad Soffin Hadi menjelaskan, desa gelap gulita dan desa yang belum berlistrikan dari PLN, adalah hal yang berbeda.
“Desa gelap gulita belum ada aliran listrik sama sekali, sedangkan desa belum berlistrikan dari PLN, desa yang menggunakan listrik dari pihak swasta,”jelasnya.
“Misalkan saja, menggunakan pembangkit listrik yang dibuat sendiri, dari perusahaan sawit, ada juga dari pihak swasta serta impor listrik dari Serawak,”sambungnya.
Jika jumlah desa gelap gulita berjumlah sebanyak 300, lanjut Mochamad Soffin Hadi, di mana tercatat sebanyak 400 desa di Kalbar yang belum berlistrikan dari PLN.
“Selain 300 desa gelap gulita, 400 desa yang belum berlistrikan dari PLN ini juga menjadi prioritas kami,”ucapnya.
Ditambahkannya, maka dari pihaknya pun mengajukan penambahan anggaran agar terjadi percepatan pelayanan listrik di Kalimantan Barat.
Diketahui sebelumnya anggaran PLN UID Kalbar Rp300 miliar pertahun, dan diajukan ditahun depan sekitar Rp1 Triliun. (Zrn)