AKSARALOKA.COM, SINGKAWANG – Pasokan listrik Kalimantan Barat akan bertambah dan dapat menerangi seluruh desa yang ada di Kalimantan Barat termasuk yang saat ini tercatat 300 desa yang masih gelap gulita.
Hal ini diungkapkan oleh General Manager PLN UIKL Kalimantan, Abdul Salam Nganro saat rombongan media gathering PLN Grup Kalimantan menyambangi UPP Singkawang, Jumat 9 Desember 2022.
Menurut Abdul Salam Nganro, saat ini Kalbar belum terhubung dengan seluruh pembangkit yang ada di Kalimantan. “Kemungkinan di 2024-2025 semua sudah terkoneksi,”ujar Abdul Salam Nganro.
Dikatakannya, saat ini sedang dikerjakan agar terkoneksi dengan provinsi se Kalimantan, seperti halnya yang ada di Pulau Sumatera, di mana semuanya sudah interkoneksi. “Ada beberapa sistem yang belum terkoneksi dan sedang ditangani,”ucap Abdul Salam.
Interkoneksi ini dilakukan, lantaran merupakan aman dari kementerian BUMN untuk menangani pembangkit, penyaluran dan pengoperasian. “Jadi ini merupakan amanah untuk mengelola secara utuh sistem agar terhubung se Kalimantan,”ujarnya lagi.
Dengan terhubungnya seluruh sistem pembangkit di Kalimantan, maka Kalbar juga akan mendapatkan pasokan listrik dari pembangkit yang ada di Kaltim, Kalteng, Kalsel dan Kaltara. “Kamungkinan interkoneksi Borneo ini
akan terealisasi pada tahun 2024-2025 mendatang,”ucapnya lagi.
Saat ini, ditambahkan Abdul Salam, kondisi pembangkit 668 MW dengan beban puncak tertinggi di malam hari. Di mana untuk cadangan masih terdapat 200 MW. “Semoga segera terealisasi, sehingga pasokan listrik yang ada di Kalimantan juga dapat tersalur di Kalbar,”tuntas Abdul Salam. (Zrn)