SINGKAWANG – Wakil ketua DPRD Kota Singkawang Sumberanto, mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan sekelompok remaja menggunakan kendaraan motor menganiaya warga.
Apalagi aksi tersebut dilakukan saat Umat Muslim menjalankan Ibadah Puasa.
“Aksi balap liar sudah berlangsung sangat lama, saya sudah pernah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, agar dapat menindak dan memberikan tindakan tegas,” kata Sumberanto.
Namun kebut-kebutan di jalan raya, terus membuat kota Singkawang yang dulu tenang, menjadi bising.
Tidak saja dirasakan masyarakat setempat, aksi sekelompok remaja itu, membuat resah masyarakat dan wisatawan yang datang ke kota Singkawang.
“Saya minta pihak kepolisian segera menindak dan menangkap para pelaku, agar kota Singkawang bisa kembali aman dan tenteram,” ucap Sumberanto.
Sebelumnya, sejumlah pemuda pembalap liar melakukan penganiayaan terhadap warga hingga babak belur di Jalan Niaga, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (25/3/2023) malam.
Aksi penganiayaan yang dilakukan secara brutal tersebut terekam dalam video yang berujung viral di media sosial.
Kepala Satuan Resese dan Kriminal Polres Singkawang AKP Sihar Bernardi Siagian mengatakan, korban penganiyaan bernama Sigit, dan sekarang sudah mendapat perawatan di rumah sakit.
“Akibat pengeroyokan itu, Sigit terpaksa dilarikan ke rumah sakit RSU Vincentius Singkawang guna menjalani perawatan lantaran mengalami luka memar di bagian tubuh dan kepala,” kata Sihar saat dihubungi, Minggu malam.
Sihar menerangkan, peristiwa penganiayaan diduga terjadi, lantaran sekelompok pemuda pembalap liar tak terima dibubarkan oleh salah seorang petugas kebersihan kota.
Sempat terjadi cekcok. Hingga kemudian korban Sigit melintasi jalan tersebut dan coba melerai.
“Namun sekelompok remaja tersebut malah menyerang Sigit,” ucap Sihar.
Dalam video amatir warga berdurasi cukup panjang tersebut, terlihat sekelompok remaja, menggunakan kendaraan motor, membabi buta mengeroyok korban bertubuh gempal berbaju putih.
Korban yang sudah terjatuh di jalan aspal terus mendapat hantaman kayu, helm, serta diinjak-injak di bagian perut dan kepala.
Meski berteriak minta ampun, namun sejumlah remaja yang terlihat kesal itu, tidak merasa iba dan terus meluapkan emosinya.
Usai melakukan penganiayaan, sekelompok anak remaja tersebut, kembali melakukan aksi balap liar di jalan, tepatnya di depan Vihara Tri Darma Bumi Raya, tanpa ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.
“Peristiwa ini masih kami selidiki,” tutup Sihar.