KUBU RAYA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio memikiki program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah program Desa Wisata dan Tangguh Bencana (Destana Patra) yang ditujukan untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, kepedulian terhadap potensi wisata, serta meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
Berlokasi di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dan melibatkan berbagai stakeholder baik dari unsur pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi dan masyarakat itu sendiri.
Salah satu kegiatan dalam rangkaian program Destana Patra tersebut adalah Telok Berdiri Tourism Class 1.0 yang dilaksanakan pada Minggu (14/05) di Gedung Serbaguna Desa Sungai Kupah Kecamatan Sungai Kakap.
Kegiatan tersebut diadakan melalui kerjasama lintas negara antara Pertamina dengan Universiti Malaysia Serawak (Malaysia) dan Universitas Tanjungpura (Indonesia). Kolaborasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran multipihak baik dari unsur perusahaan dan perguruan tinggi dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat sekaligus mempererat hubungan kedua negara.
“Telok Berdiri Tourism Class 1.0 merupakan salah satu kegiatan capacity building untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam upaya meningkatkan ekonomi desa melalui pengembangan desa wisata, mengingat Desa Sungai Kupah merupakan salah satu desa yang banyak memiliki potensi untuk dioptimalkan,” ungkap Wibisono selaku Operation Head DPPU Supadio saat ditemui di lokasi terpisah.
Wibisono menambahkan melalui kegiatan Telok Berdiri Tourism Class 1.0 ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya pelaku wisata untuk dapat menciptakan produk-produk yang unggul untuk menunjang ekonomi masyarakat melalui pariwisata, dirinya juga menambahkan jika kegiatan tersebut tidak dilakukan hanya satu kali saja, namun akan tetap dilakukan secara berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, Farah Akmal Idrus selaku Dosen dari Universiti Malaysia Sarawak mengungkapkan kolaborasi tersebut merupakan kegiatan pertama kalinya yang dilakukan oleh kampus mereka di Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga hal tersebut dapat menjadi pengalaman yang baik untuk dosen pendamping dan mahasiswa yang mengikutinya.
“Kami bersama dengan 28 mahasiswa Universiti Malaysia Sarawak datang ke tempat ini untuk bisa belajar mendapatkan peluang dan pengalaman bersama masyarakat yang berada di Desa Sungai Kupah, khususnya mangrove”, ujarnya.
Siti Puji selaku Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan ekowisata saja, namun melaui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mampu menciptakan produk-produk ramah lingkungan untuk menunjang pariwisata setempat salah satunya adalah produk ecoprint yang langsung dipraktekkan cara pembuatannya dalam kegiatan tersebut.
“Kami juga berterima kasih kepada Pertamina yang telah memfasilitasi dan mendukung kegiatan ini sehingga menjadi wadah kolaborasi yang baik dari antar lembaga,” ujarnya.
Diakhir kegiatan, seluruh peserta tidak hanya mengikuti pelatihan namun juga melakukan penanaman mangrove secara langsung bersama masyarakat Desa Sungai Kupah. Hal ini dilakukan agar mahasiswa bukan sekedar memahami bagaimana cara menanam mangrove, akan tetapi hal ini dilakukan untuk memberikan manfaat dari segi ekologis, segi fisik, maupun segi ekonomis.