Example 728x250
Ekonomi

KJRI Kuching Yakin Hubungan Indonesia-Sarawak Akan Mengalami Golden Priode

×

KJRI Kuching Yakin Hubungan Indonesia-Sarawak Akan Mengalami Golden Priode

Sebarkan artikel ini

* Laporan dari Kuching, Sarawak Malaysia

AKSARALOKA.COM, KUCHING-Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Raden Sigit Witjaksono pada acara malam resepsi diplomatik peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78, Rabu 27 September 2023 malam menyatakan dirinya percaya hubungan yang telah lama terjalin khususnya antara Indonesia dan Sarawak yang merupakan negara bagian Malaysia, kedepannya akan semakin mengalami kemajuan menuju masa golden priode.

“Di tengah berbagai ketidak-pastian global, kami percaya hubungan Indonesia–Sarawak akan mengalami masa golden period kedepannya. Mungkin ini suatu mimpi, tapi seperti kata John Lennon dalam lagunya Imagine…You may say I’m a dreamer. But I’m not the only one. I hope someday you’ll join us. And the world will be as one,” kata Konjen RI Kuching Raden Sigit Witjaksono di depan para pejabat tinggi Sarawak, di The Waterfront Hotel Kuching.

Sigit mengatakan, dalam menjalin salah satu hubungan baik Premier Sarawak, telah menyusun kebijakan Post Covid Development Strategy 2030 yang intinya perubahan sosial-ekonomi masyarakat Sarawak dengan menyediakan akses berbagai peluang ekonomi dan pelayanan sositombanal yang berkelanjutan.

Salah satu ujung tombak untuk merealisaikan kebijakan tersebut adalah dengan mendesain berbagai kebijakan untuk membangun berbagai proyek yang terkait dengan Green atau Renewable Energy.

Narasi yang mengemuka adalah menjadikan Sarawak sebagai hub bukan saja untuk Borneo tapi untuk ASEAN terkait hydro power.

“Kerjasama Indonesia–Sarawak dalam hal hydro power telah berlangsung cukup lama. Sejak tujuh tahun lalu sebagian pasokan listrik dari Kalbar dibeli dari Sarawak. Sementara itu pada awal Maret 2023, Presiden RI dan Premier Sarawak secara bersama melakukan ground breaking untuk proyek besar pembangunan hydro power Mentarang Induk di Provinsi Kalimantan Utara dengan kapasitas 1.375 MW, dengan porsi kontribusi Sarawak 25 persen dari total nilai proyek,” terang Sigit.

Sementara itu, dalam waktu dekat perusahaan Indonesia akan menandantangani MOU Kerjasama pendirian pabrik baterai mobil di Taman Perindustrian Samalaju, Bintulu dengan menggunakan hydro power dari bendungan di Bakun.

Sigit mengatakan dalam level negara, Presiden RI  mempunyai visi Indonesia Emas 2045 yaitu menjadi negara maju dan salah satu lima kekuatan ekonomi dunia dengan kualitas manusia yang unggul serta menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan rakyat yang jauh lebih baik dan merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan yang kuat dan berwibawa.

Sementara itu Perdana Menteri Malaysia juga telah menggaungkan visi masyarakat madani dengan formulasi, mengembangkan segala potensi yang ada di Malaysia untuk mengemudikan Malaysia menghadapi masa depan yang penuh tantangan dengan enam nilai utama yaitu kemampanan, kesejahteraan, daya cipta, hormat, keyakinan dan ihsan.

Visi para pemimpin di atas baru dapat dilaksanakan dengan baik apabila didukung oleh dua hal yaitu teknologi dan sumber daya manusia. SDM yang baik dapat mengakselerasi kemajuan masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, Sigit percaya kehadiran YB Dato Sri Fatimah malam ini adalah tepat.

“Karena pembangunan SDM dimulai dari pembangunan Kanak-Kanak, dengan dukungan Keluarga yang Harmonis serta selalu mengikut-setakan Wanita untuk meningkatkan produktivitas kepada seluruh masyarakat. KJRI KUching yakin dukungan pemerintah Malaysia kepada murid-murid Community Learning Centre (CLC) memberikan kesempatan bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk berkembang,” tutur Sigit.

Indonesia pada Februari tahun depan akan menyelenggarakan pemilihan umum di mana rakyat Indonesia akan memilih para pemimpinnya serta para wakil rakyat di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Tercatat sekitar 65 ribu WNI (berdasarkan Daftar Pemilih Tetap) di Sarawak akan menggunakan hak pilihnya. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor perkebunan Kelapa Sawit.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Sarawak yang telah memberikan dukungan bagi PMI untuk bekerja dengan baik dan sesuai peraturan yang berlaku di Sarawak. Kami juga berterima kasih atas kerjasama yang baik dari  para syarikat dalam memberikan kesempatan untuk PMI dapat bekerja dengan baik di Sarawak. Tahun ini Pemerintah Sarawak menerapkan RTK 2.0 untuk melegalisasi pekerja asing yang bekerja secara ilegal di Sarawak. Kami mendukung kegiatan tersebut dan berharap banyak dari PMI yang ikut program RTK 2.0,” ujarnya.

“Kami juga terus mendorong terciptanya ekosistem yang saling menguntungkan antara PMI–Syarikat–Regulator baik Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Sarawak. Untuk itu kami berencana mengadakan Empolyment Business Meeting dan Job Fair bersamaan dengan Trade Expo Indonesia 2023 pada akhir Oktober 2023,” tambahnya.

Dengan berakhirnya pandemic Covid 19, sektor pariwisata kembali berkembang. Kerjasama pariwisata dan Ekonomi Kreatif antara Indonesia dan Sarawak berkembang dengan baik.

Menurut Sigit, KJRI Kuching akan bekerja sama dengan panitia Borneo Fest dalam berencana mempromosikan destinasi wisata yang dekat antara Indonesia–Sarawak berupa Tour Temajuk–Samatan pada akhir Oktober 2023.

Di samping itu, pembangunan Ibukota Nusantara di Paser Penajam, Kalimantan Utara, akan berdampak besar tidak saja bagi Indonesia namun juga dampak positif bagi wilayah sekitar utamanya Borneo.

Anggaran yang sangat besar sekitar Rp. 466 Triliun, telah sedang dan akan terus digelontorkan untuk pembangunan ibukota yang dirancang untuk menjadi kota yang ramah lingkungan, modern, maksimalimasi penggunaan Information and Technology.

“Kami juga mendukung dampak IKN juga dirasakan oleh masyarakat Borneo. Untuk itu KJRI Kuching bersama dengan berbagai tokoh UMKM provinsi Kalimantan, Sarawak, Sabah dan Brunei Darussalam mempersiapkan rencana pembentukan Asosiasi Pengusaha UMKM se Borneo,” ujar Sigit.

Dia juga percaya percepatan kesejahteraan dan pemerataan Borneo perlu mendapat dukungan melalui terjalinnya konektivitas intra Borneo. Sarawak dan Sabah telah dihubungkan melalui jalan Pan Borneo.

Menurutnya saat ini juga sedang dibangun jalan yang dapat menghubungkan Sarawak dengan ibukota Nusantara. Masyarakat dari Kalimantan Barat juga dapat berpergian ke Sarawak dan melanjutkan hingga Brunei dengan telah tersedianya rute bus dari Pontianak–Miri-Brunei. Berbagai rute lainnya seperti Singkawang–Kuching diharapkan dapat segera dibuka.

Kemudian lintasan udara juga menjadi alternatif untuk interkoneksi Borneo. Diharapkan rute Pontianak–Kuching dan Pontianak–Balikpapan dapat direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Ibukota Nusantara juga bersiap untuk membangun lapangan terbang internasional. Diharapkan rute Kuching–Nusantara menjadi alternatif jendela udara untuk hubungan yang lebih erat Indonesia–Sarawak.

Lintasan laut juga telah siap untuk menjadi angkutan barang yang efisien melalui Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat menuju pelabuhan Kuching ataupun Bintulu.

Sejauh ini kerjasama dengan Menteri Pengangkutan Sarawak telah berjalan dengan baik. Diharapkan kedepannya kerjasama makin diperkokoh untuk memfasilitasi pergerakan barang dan manusia antara RI–Sarawak dan juga intra Borneo.

“Dalam bulan November 2023 di Kuching, akan diselenggarakan konferensi Global Muslim Business Forum (GMBF) 2023. Penyelenggara dari Setiausaha Kerajaan Sarawak mengundang beberapa kepala negara, termasuk Presiden RI, untuk menghadiri pertemuan dimaksud. Kami akan mendukung konferensi dimaksud, dan koordinasi dengan Yang Berhormat Datu Hii Chang Kee, Timbalan Setiausaha Kerajaan Sarawak,” ungkap Sigit.

“Kerjasama RI–Sarawak juga dilaksanakan di tingkat kota. Yang Berhomat Dato Adam Yii Siew Sang, Mayor Miri, dalam waktu kurang dari satu tahun telah menandatangani 2 MOU Kerjasama Sister City dengan Singkawang dan Tangerang Selatan. Datuk Bandar Miri YB Adam tahun lalu juga memfasilitasi penyelenggaraan pameran Taste of Indonesia bekerjasama dengan Everrise yang diikuti oleh para pengusaha UMKM Indonesia, semua kerjasama ini kami harapkan akan terus meningkat,” pungkas Konjen RI.

Respon (75)

Komentar ditutup.

error: Content is protected !!