KETAPANG – Pj Gubernur Kalbar, dr Harisson M.Kes dan Danrem 121/Abw Brigjen TNI Luqman Arief bersama Bupati Ketapang dan jajaran Forkopimda melakukan ziarah ke Makam Panglima Tentemak yang gugur pada Perang Kedang 1814 terletak di Desa Pengatapan, Kecamatan Tumbang Titi, Rabu (25/10/2023).
Kedatangan Pj Gubernur Kalbar dan rombongan yang menghadiri rangkaian Napak Tilas 2023 disambut antusias warga. penyambutan dilakukan secara adat.
Dalam rangkaian ziarah, sambutan Pemerintah Kabupaten Ketapang disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Ketapang RA. Dhini Ardhany. Ia menerangkan sosok Panglima Tentemak adalah salah satu panglima pasukan pimpinan Uti Usman yang ditugaskan untuk menghadang pasukan Belanda di Sungai Limat.
Mengetahui kecakapan dan keterampilan pasukan Uti Usman, Belanda menugaskan Kapten Frederick Alexander Brands, seorang perwira senior dengan 7 bintang jasa. Tepat tanggal 22 Mei 1914, Panglima Tentemak wafat sebagai kusuma bangsa.
Sejarah mencatat bahwa Uti Usman telah mengorbankan hidup dalam perjuangan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.
Kejari mengajak masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Ketapang untuk menjadikan diri sebagai pahlawan masa kini. Dengan begitu, permasalahan yang melanda bangsa dapat teratasi. Ia mengajak kita terus menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.
“Semoga kegiatan ziarah akbar ini tidak hanya dilakukan saat kegiatan Napak Tilas tahun 2023 tetapi kami berharap dapat diagendakan rutin setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang,” kata Kejari.
Perwakilan keluarga Panglima Tentemak, Mahrudin mengucapkan berterima kasih kepada pemerintah daerah. Karena pemerintah daerah telah melakukan pemugaran atau pembangunan makam dan pembangunan tugu juang. Ini merupakan suatu kebanggaan ahli waris.
“Upaya penerintah menunjukkan keseriusan pemerintah Kabupaten Ketapang telah memperingati, menghargai para pejuang pejuang kita yang dengan susah payah bahkan mengorbankan nyawanya untuk melawan pemerintahan khususnya para penjajah Belanda pada saat itu,” ucapnya.