Aksaraloka.com, PONTIANAK-Melintasi jalan yang rusak untuk menuju kota kecamatan Sungkung, Kabupaten Bengkayang. Begitulah cara masyarakat menandu warga yang sedang sakit dan hendak dibawa ke rumah sakit. Warga terpaksa melintasi jalan tersebut karena itu adalah akses satu-satunya.
Mantan Anggota DPRD Bengkayang, Deo Rajiman mengatakan bahwa peristiwa menandu pasien ini sudah sering kali terjadi di daerah tersebut, karena itu adalah akses warga satu-satunya menuju kota kecamatan.
“Mengangkut pasien dengan tandu sudah sering terjadi, bahkan bukan hanya kali ini saja, beberapa bulan yang lalu ada masyarakat kami yang meninggal di jalan pulang dari rumah sakit Bengkayang,“ kata Deo, Selasa (14/5/2024).
Deo menjelaskan, warga pun harus menandu selama 8 jam untuk menuju kota kecamatan, yakni dengan jarak tempuh sepanjang 27 kilometer. Kondisi jalan tepatnya pada leter S yang cukup memperihatinkan.
Dulu jalurnya lebih parah sebelum dipindahkan ke bawah, melalui pokir mantan anggota DPRD Kabupaten Bengkayang, Deo Rajiman tahun 2021 namun setelah itu tidak lagi tersentuh oleh pihak pemerintah daerah untuk melanjutkannya.
Tak jarang, kata Deo, banyak warga sakit yang ditandu tersebut malah meninggal dunia saat di tengah jalan.
Menurut Deo, warga saat ini berharap dapat dibangun badan jalan menuju daerah Sungkung. Deo yang juga sebagai tokoh masyarakat berharap kepada pemerintah daerah untuk memprioritaskan pembangunan peningkatan badan jalan menuju daerah Sungkung dan sekitarnya.
Karena jika aksesnya baik tidak mungkin terjadi hal seperti pasien meninggal di jalan, yang sakit harus ditandu. Hasil bumi sulit dijual keluar. Itu semua yang terpenting akses.
“Dia berharap pada momen Pilkada ini pemimpin yang terpilih nantinya dapat memperhatikan akses daerah tersebut,” terangnya.
Dikatakan Deo, maka dari itu mohon keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dijalankan sebagai pemimpin yang baik harus lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada golongan.
Deo mengungkapkan bahwa sebelumnya segala upaya untuk membangun akses jalan tersebut sudah dilakukan, namun respon dari pemerintah setempat. Mereka mengeluhkan kurangnya anggaran.
“Respon pemerintah ini selalu kurang anggaran. Harapan kami masyarakat pedalaman agar akses jalan dari Ibu kota kecamatan menuju kampung Sungkung agar diprioritaskan,” paparnya.
Warga setempat juga berharap agar Bupati dan Wakil Bupati terpilih nantinya dapat serius membangun daerah terutama pada daerah-daerah pedalaman.
“Karena kita berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau dan Landak, kita harus bisa buktikan bahwa Bengkayang lebih hebat dari Kabupaten tetangga,” tuntasnya.