PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong optimalisasi pengelolaan wakaf produktif sebagai salah satu instrumen pembangunan sosial dan keagamaan.
Hal ini mengemuka dalam audiensi antara Gubernur Kalbar, H. Ria Norsan, dengan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Brigjen Pol (Purn) Andi Musa dan jajaran Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kalbar, Selasa (9/4), di ruang kerja Gubernur.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda strategis, mulai dari penyusunan kepengurusan baru, evaluasi capaian program wakaf produktif, hingga penguatan sinergi antar-lembaga dalam mendorong kegiatan keagamaan dan pengelolaan wakaf uang secara profesional.
Gubernur Norsan menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan bahwa aset wakaf tidak hanya terjaga, tetapi juga dapat dikelola secara produktif demi kemaslahatan umat.
“Pemerintah daerah menyambut baik langkah-langkah yang diambil BWI Kalbar dan siap bersinergi dalam mengembangkan wakaf produktif yang berdaya guna luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap peran aktif BWI dan LPTQ dalam membangun spiritualitas masyarakat melalui pembinaan tilawatil Qur’an dan penguatan literasi wakaf.
Dengan potensi wakaf yang besar, baik dalam bentuk aset maupun uang, Kalimantan Barat dinilai memiliki peluang untuk menjadikan sektor wakaf sebagai bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan.
“Sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat akan memperkuat posisi wakaf sebagai salah satu pilar pembangunan, tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi,” tutup Norsan.
