PONTIANAK – Suasana haru dan bangga menyelimuti SMKN 4 Pontianak pada Jumat pagi, 2 Mei 2025.
Di tengah semarak peringatan Hari Pendidikan Nasional, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, kembali menapakkan kakinya di sekolah yang pernah membentuk masa remajanya—tempat ia belajar, tumbuh, dan bermimpi, yaitu SMKN 3 Pontianak.
Disambut hangat dengan pertunjukan seni bela diri, pengalungan bunga, dan prosesi tepung tawar, Norsan tak sekadar hadir sebagai pemimpin, tapi juga sebagai sosok inspiratif yang membawa pesan mendalam bagi generasi muda.
“Hidup harus punya mimpi. Jangan takut untuk bermimpi besar. Tuhan tidak akan mengubah nasib kita kalau kita sendiri tidak mau mengubahnya,” ujarnya penuh semangat di hadapan para siswa.
Kenangan masa mudanya yang sederhana tak membuatnya lupa bahwa pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam amanatnya, Norsan menekankan pentingnya membuang stigma negatif dan membangun citra baru yang lebih membanggakan bagi sekolah.
“Jangan lagi ada tawuran, keributan. Hari ini kita harus tunjukkan bahwa kita bisa berprestasi. Kita sendiri yang menentukan ke mana kaki ini melangkah,” katanya tegas namun penuh kasih.
Ia juga mengingatkan para siswa untuk mulai merancang masa depan sejak dini.
“Mau jadi apa kita ke depannya, itu tergantung pada kita sendiri. Tinggal bagaimana cara kita mewujudkannya,” ucapnya.
Sebagai bekal hidup, Norsan menekankan tiga hal: kejujuran, disiplin, dan ketakwaan.
“Kejujuran itu pondasi. Disiplin adalah kunci kemajuan. Dan jangan lupa, selalu bersyukur serta mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” pesannya, lirih namun dalam.
Tak lupa, ia mengajak para siswa untuk terus menghormati guru layaknya menghormati orang tua di rumah.
“Dari sinilah semuanya dimulai. Siapa tahu, kelak dari antara kalian ada yang menjadi Bupati, bahkan Gubernur,” tutupnya, menanam harapan di hati para generasi penerus bangsa.