Example 728x250
Pontianak

Gotong Royong di Hari Buruh, Aksi Bersih Parit Satukan Warga, Pekerja, dan ASN di Pontianak

×

Gotong Royong di Hari Buruh, Aksi Bersih Parit Satukan Warga, Pekerja, dan ASN di Pontianak

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Pontianak tahun ini dirayakan dengan cara yang unik dan penuh makna.

Bukan dengan aksi turun ke jalan, melainkan dengan aksi bersih-bersih parit.

Sabtu pagi (3/5/2025), semangat gotong royong menyatukan para pekerja lintas sektor, warga, serta aparatur sipil negara (ASN) untuk membersihkan saluran air di Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, dan Wakil Wali Kota Bahasan turut terjun langsung, memegang cangkul dan karung sampah, berbaur bersama warga.

Di tengah riuh semangat pagi itu, tidak tampak sekat antara pejabat, buruh, maupun warga.

Semua larut dalam kerja bersama untuk satu tujuan: Pontianak yang lebih bersih dan bebas genangan.

“Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah. Apalagi Pontianak ini kotanya datar, jadi rawan banjir kalau parit-parit tersumbat,” ujar Edi, sambil menunjuk tumpukan sampah yang berhasil diangkat dari dalam parit.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara warga dan pemerintah untuk menjaga infrastruktur dasar kota, seperti saluran air dan gorong-gorong.

Menurutnya, jika masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan, maka banyak permasalahan bisa dicegah sejak dini.

Gerakan ini juga menjadi bagian dari pendekatan solutif yang lebih membumi—memanfaatkan momentum Hari Besar Nasional untuk kegiatan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Dalam konteks Hari Buruh, menurut Edi, kegiatan ini sekaligus menjadi wujud penghormatan terhadap kontribusi para pekerja, yang tidak hanya produktif di sektor masing-masing, tapi juga peduli terhadap lingkungan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak, Ismail, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi refleksi dari semangat solidaritas yang terus dibangun.

“Kami ingin Hari Buruh bukan sekadar seremoni, tapi juga momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan. Kerja sama seperti ini membuktikan bahwa kita bisa berbuat banyak ketika bersatu,” ujarnya.

Selain mempererat hubungan sosial, gerakan ini juga diharapkan mendorong masyarakat untuk membangun hunian yang adaptif terhadap kondisi geografis Pontianak.

Rumah panggung, misalnya, dinilai masih relevan di beberapa titik rawan genangan.

Dengan wajah penuh semangat dan tangan kotor oleh lumpur, warga yang ikut serta justru merasa bangga.

Bagi mereka, May Day kali ini menjadi lebih dari sekadar hari libur. Ia menjadi hari aksi nyata, di mana kepedulian dan kebersamaan dibuktikan melalui kerja gotong royong.

error: Content is protected !!