LANDAK – Pemerintah Kabupaten Landak melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Landak memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para pengusaha UMKM dan calon wirausaha di Aula Outdoor Kampus Utama Universitas Santo Antonius Hippo, Kabupaten Landak. Selasa, 6 Mei 2025.
Kegiatan yang diikuti peserta yang telah didata dalam aplikasi PK2UMK dan SIDT ini, terdiri dari 37 orang peserta keterampilan teknis olahan makanan dan 28 orang peserta kewirausahaan dasar angkatan I, yang akan dilaksanakan 6-9 Mei 2025.
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, yang membuka pelaksanaan kegiatan mengapresiasi antusias pelaku UMKM yang dengan semangat mau ikut terlibat dalam pelatihan dan memantapkan diri untuk memulai sebuah bisnis serta mendapatkan ilmu-ilmu baru.
Sebab para pelaku UMKM dinilai harus memiliki semangat dan mental baja, mengingat dalam memulai usaha terkadang harus jatuh bangun, serta berani mencoba dengan berbagai risiko kegagalan.
“Berdasarkan data dari pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku UMKM itu adalah salah satu pelaku usaha yang tahan terhadap krisis. Mampu bertahan walaupun dalam situasi perang dagang, situasi krisis ekonomi, bahkan saat pandemi covid 19 kemarin UMKM termasuk yang mampu bertahan,” ucap Karolin.
Dikatakan Bupati Karolin, bahwa selain untuk memetakan potensi pelaku UMKM di Kabupaten Landak, pelatihan yang merupakan kerja sama dengan Kementerian UMKM melalui pembiayaan Dana Alokasi Khusus (DAK), untuk meningkatkan kualitas dari produk olahan agar semakin berdaya saing di pasaran.
“Baik dari sisi pengolahan, kemudian packaging (pengemasan), kemudian promosi,” tambahnya.
Termasuk menurutnya menjembatani antara para pelaku UMKM dengan lembaga keuangan yang ada, sehingga bisa meningkatkan perkembangan usaha kedepannya.
Dia berharap, dari pelatihan angkatan I ini bisa mendorong perkembangan usaha dan produk yang dihasilkan agar bisa bersaing hingga merambah pasar di luar wilayah Kabupaten Landak.
Untuk itu, Karolin meminta para pelaku usaha di Kabupaten Landak bisa meningkatkan kualitas produk, termasuk meningkatkan produksi serta memenuhi ketentuan dan perizinan yang ada. Baik dari standar pengolahan makanan yang baik dan benar, mulai dari izin PIRT, label Halal dan lain-lain agar juga bisa merambah pasar supermarket.
“Tinggal ada kemauan atau tidak, pelatihannya hari ini akan diberikan sehingga nanti bisa ke tempat lain. Kalau untuk market (pasar), saya kira kita terbuka apa yang ada dan bagaimana caranya kita bisa membantu. Melalui kegiatan ini ada diskusi-diskusi yang mungkin bisa kita tindak lanjuti,” imbuhnya.
Kedepan Karolin terus mendorong agar pelaku usaha yang sebagian besar masih usaha rumahan ini, bisa terus berkembang dan dikelola secara profesional agar produknya memiliki daya saing di pasaran.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Landak, peserta yang mengikuti kegiatan berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Landak, termasuk dari kecamatan-kecamatan.
“Jadi memang kita ambil semua dari berbagai daerah, mencakup kabupaten,” ucapnya.
Materi pelatihan yang diberikan diantaranya terkait cara pengolahan makanan yang baik dan benar, terutama higienis serta tidak mengandung bahan berbahaya.
“Pelatihan ini sangat penting supaya mereka bisa belajar terutama pengolahan makanan yang baik bagaimana yang bisa diterima masyarakat. Sampailah ke packagingnya hingga pemasarannya akan kita pantau dan evaluasi,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh beberapa pemangku kebijakan terkait diantaranya, Sekda Landak, Heri Adiwijaya, Kadiskumindag, Plt Kepala Bappeda, Plt Kadis PU, jaharan Kampus Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dan para pemateri.