Aksaraloka.com, PONTIANAK — Asap hitam pekat menggantung di langit Pontianak Timur, siang itu. Suara sirene meraung dari kejauhan, berpadu dengan teriakan panik warga yang berlarian menyelamatkan barang seadanya.
Kebakaran hebat terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025, sekitar pukul 11.55 WIB, melalap tujuh rumah di Gang Baladewa, Jalan Tanjung Pulau, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.
Api diduga berasal dari rumah milik Rodi (45). Menurut saksi mata, Agustian, kobaran api pertama kali terlihat di bagian plafon kamar rumah tersebut, diduga akibat korsleting listrik.
“Saya dengar teriakan ‘kebakaran!’ dari luar rumah. Begitu saya keluar, rumah Pak Rodi sudah berasap dan api mulai membesar,” ujarnya.
Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan enam rumah lainnya milik Sayuti Arani (50), Ida (56), Nani (54), Fatimah (63), Idrus (60), serta sebagian rumah milik Adeni (60).
Rumah-rumah yang berdempetan dan terbuat dari material mudah terbakar mempercepat penyebaran api.
Saksi lain, Ahmad Jaiz, mengaku sempat berupaya memadamkan api bersama warga secara manual.
“Kami siram pakai ember, tapi apinya terlalu besar. Saya langsung hubungi petugas pemadam dan polisi,” katanya.
Sekitar satu jam kemudian, tepat pukul 12.55 WIB, api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran dengan bantuan warga dan personel Polsek Pontianak Timur.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kapolsek Pontianak Timur, AKP Hari Purnomo, menyatakan penyelidikan masih berlangsung.
“Dugaan awal karena korsleting listrik, tapi kami akan dalami lagi,” ujarnya.
Kini, puing-puing rumah yang hangus menjadi saksi bisu bagaimana kobaran api mengubah siang bolong di Beting menjadi mimpi buruk. Para korban yang kehilangan tempat tinggal sementara mengungsi ke rumah kerabat dan posko darurat.
Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan memberikan bantuan kepada warga terdampak.