AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, mengeluarkan pernyataan tegas soal transparansi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025–2026.
Ia memastikan seluruh proses berlangsung secara terbuka, tersistem, dan diawasi ketat oleh berbagai pihak, termasuk Ombudsman.
“Saya ingatkan, tidak ada istilah titipan di Kalbar. Semua calon siswa harus mendaftar sesuai sistem dan ketentuan yang berlaku. Jangan coba-coba bermain curang,” ujar Rita, Sabtu 17 Mei 2025.
Ia juga meminta masyarakat untuk aktif melaporkan jika ditemukan segala bentuk pelanggaran. Dijelaskannya juga, untuk daya tampung siswa juga telah terkunci di Dapodik oleh Kemendikdasmen sehingga tidak bisa dilakukan perubahan atau kecurangan terkait kuota melalui jalur yang telah ditentukan.
“Kalau ada yang menemukan kecurangan atau pelanggaran di lapangan, segera laporkan ke Dinas Pendidikan Kalbar dengan bukti yang kuat. Bisa juga ke Ombudsman agar bisa kami tindak bersama,” jelasnya.
Rita berharap tahapan SPMB tahun ini dapat berjalan lancar dan bersih dari praktik-praktik manipulatif.
“Kami ingin sistem ini bersih. Ini bukan soal siapa kenal siapa, tapi soal siapa yang memenuhi syarat,” ujarnya.
Namun, dikatakan Rita beberapa sekolah di Kalbar masih melaksanakan secara offline dikarenakan tidak jaringan seluler atau sinyal. Akan tetapi prosesnya tetap dilakukan transparan dan sesuai kuota data tampung yang telah ditentukan.
