banner 468x60
Pontianak

Menjelang Iduladha, Inflasi Pontianak 0,73 Persen, Pemerintah Tetap Optimis

×

Menjelang Iduladha, Inflasi Pontianak 0,73 Persen, Pemerintah Tetap Optimis

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, inflasi di Kota Pontianak tercatat sebesar 0,73 persen pada April 2025.

Pemerintah Kota bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) optimistis lonjakan harga bahan pokok dapat dikendalikan.

Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, mengatakan, sejumlah komoditas penyumbang inflasi antara lain tarif listrik, mobil, sawi hijau, tarif angkutan udara, dan emas perhiasan. Sementara itu, wortel, bayam, buncis, dan tarif pulsa telepon seluler justru memberi andil terhadap deflasi.

“Menjelang Iduladha, permintaan masyarakat meningkat, terutama untuk komoditas seperti cabai merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng,” kata Amirullah seusai memimpin High Level Meeting TPID di Ruang Pontive Center, Kamis, 22 Mei 2025.

Menurut Amirullah, pengendalian harga akan difokuskan pada dua aspek utama: menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi bahan pangan.

Ia menyebut, cadangan beras di Kalimantan Barat saat ini mencapai 22.444 ton, dengan lebih dari 6.000 ton tersimpan di gudang Bulog Pontianak.

“Dengan cadangan yang tersedia, insyaallah stok beras aman hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Amirullah yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Kota Pontianak.

Dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang hari raya, Pemkot telah melaksanakan sejumlah langkah, mulai dari operasi pasar di seluruh kecamatan, pengawasan pemotongan hewan kurban, hingga koordinasi antarinstansi.

“Tim kami terus turun ke lapangan memantau pasokan di gudang-gudang. Kami ingin memastikan masyarakat, khususnya umat Muslim di Pontianak, dapat merayakan Iduladha dengan tenang,” kata dia.