PONTIANAK – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 tingkat Kecamatan Pontianak Timur resmi dibuka. Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, meresmikan ajang tersebut di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Sabtu, 24 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Amirullah menyoroti pentingnya MTQ sebagai upaya memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah gempuran era digital.
Menurut dia, perubahan perilaku masyarakat, khususnya di kalangan anak dan remaja, semakin mengkhawatirkan.
“Banyak generasi muda yang kini lebih akrab dengan ponsel—main gim, chatting, browsing. Bahkan saat makan pun, mata tak lepas dari layar,” ujarnya.
“Ini bukan cuma soal anak muda, tapi juga orang dewasa.”
Kondisi itu, kata Amirullah, mengindikasikan menurunnya perhatian terhadap Al Quran.
Ia menyebut MTQ sebagai momen penting untuk menghidupkan kembali semangat membaca dan memahami kitab suci.
“Orang yang dekat dengan Al Quran akan lebih mudah memiliki akhlak mulia,” tuturnya.
Pemerintah Kota Pontianak, kata Amirullah, memberi perhatian serius terhadap pembinaan kehidupan beragama.
Sejumlah bantuan telah dikucurkan, mulai dari dana hibah untuk rumah ibadah, pondok pesantren, madrasah, hingga insentif bagi guru ngaji dan petugas fardhu kifayah.
Tahun ini, melalui program 100 hari kerja, Pemkot menaikkan anggaran bantuan untuk guru ngaji dan petugas fardhu kifayah menjadi Rp 3,6 miliar bagi 2.000 penerima.
“Masyarakat yang belum terdaftar dipersilakan mendaftar lewat kelurahan, kecamatan, atau langsung ke Bagian Kesra Kantor Wali Kota,” ujar dia.
Menjelang Iduladha, Pemkot juga menggelar operasi pasar murah di seluruh kecamatan, termasuk Pontianak Timur.
“Operasi pasar ini diharapkan meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok jelang hari raya,” kata Amirullah menutup sambutannya.
