Aksaraloka.com, Pontianak–Gaya hidup nekat Acan akhirnya bikin dia apes! Pria asal Jemaras, Kalimantan Tengah ini kembali digaruk polisi setelah ketahuan bawa 1,12 kilogram sabu siap edar.
Acan diamankan tim Satresnarkoba Polresta Pontianak, Jumat malam (30/5), di Jalan Selat Madura, Kecamatan Pontianak Utara.
Padahal, pria yang kini sudah kepala lima itu baru saja keluar dari penjara karena kasus serupa. Tapi bukannya tobat, Acan malah gas lagi.
“Udah lima kali nganter sabu,” ngaku Acan saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu 31 Mei 2025, siang.
Sabu seberat lebih dari satu kilo itu didapat Acan dari seseorang di komplek Pasar Seruni.
Usai terima barang, Acan langsung tancap gas pakai motor ke Kecamatan Pontianak Utara.
Sayangnya, dia tak tahu, informasi tentangnya yang membawa sabu terlebih dahulu masuk pasukan Batman—eh, maksudnya, pasukan Kasatresnarkoba Polresta Pontianak, AKP Batman Pandia.
“Penangkapan dilakukan sekitar pukul 22.30. Pelaku ditangkap di Jalan Selat Madura, Pontianak Utara,” kata Batman Pandia saat konferensi pers.
Barang haram itu rencananya mau dibawa ke Sampit, Kalimantan Tengah, atas pesanan seseorang berinisial BG. Acan mengaku dibayar Rp20 juta untuk sekali jalan. Uang yang menggoda iman dan akal sehatnya.
Acan berdalih jadi kurir sabu lantaran karena faktor ekonomi. “Cari kerja susah. Udah tua. Punya anak istri,” katanya lirih.
Tapi polisi tak lantas luluh. Apalagi setelah tahu, Acan ini bukan kurir baru. “Tersangka sudah pernah dihukum tujuh tahun enam bulan, juga dalam kasus narkoba,” beber Batman.
Sabu sebanyak itu jika beredar bisa meracuni sekitar 8.960 jiwa, menurut perhitungan Satresnarkoba. Beruntung, peredaran bisa dicegat berkat informasi masyarakat.
Atas perbuatannya, Acan kini harus siap-siap balik ke hotel prodeo, bahkan bisa kena tiket seumur hidup, atau hukuman mati.
Ia dijerat dengan Pasal 112 ayat 2 dan Pasal 114 ayat 2 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
AKP Batman Pandia menyampaikan apresiasi pada masyarakat yang telah memberi informasi.
“Tanpa dukungan masyarakat, penangkapan ini sulit dilakukan. Kita masih kembangkan kasus untuk memburu BG dan jaringan lain di Kalteng,” ujarnya.
Operasi ini jadi peringatan keras bagi kurir-kurir sabu—apalagi yang sudah pernah kena. Sekali lengah, langsung ambruk!