PONTIANAK – Usianya baru 18 tahun, namun Nura Husna Sahila memikul amanah besar: menunaikan ibadah haji menggantikan mendiang ayahnya yang wafat hanya beberapa bulan sebelum jadwal keberangkatan.
Nura menjadi jemaah calon haji (JCH) termuda asal Kota Pontianak dalam musim haji tahun ini.
Remaja asal Jalan Putri Dara Hitam itu tergabung dalam Kloter 26 dan diberangkatkan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Jeddah pada Kamis (30/5/2025) bersama 438 jemaah lainnya.
Kisah Nura menyentuh banyak hati. Sang ayah telah mendaftar haji sejak tahun 2012 bersama ibunya.
Setelah penantian panjang selama 13 tahun, ia dijadwalkan berangkat tahun ini. Namun takdir berkata lain.
Pada 23 Ramadan 1446 H, ayahnya wafat, menyisakan harapan yang belum sempat terwujud.
“Perasaannya campur aduk. Senang karena bisa berhaji di usia muda, tapi juga sedih karena harus menggantikan Bapak. Semoga ini menjadi pahala untuk beliau,” kata Nura dengan suara lirih.
Meski mendadak, Nura menjalani proses administrasi penggantian jemaah dengan dukungan penuh dari Kantor Kementerian Agama dan Pemerintah Kota Pontianak.
Ia juga mendapatkan bantuan biaya dan pendampingan selama proses pemberangkatan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, secara langsung melepas keberangkatan para jemaah dan menyampaikan pesan khusus agar niat ibadah dijaga sepenuh hati.
“Semoga menjadi haji yang mabrur, dan semoga semua proses ibadah dimudahkan,” ujar Edi saat memberikan sambutan di Asrama Haji Batam.
Menjelang keberangkatan, Nura mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Ia rutin berolahraga dan menjaga pola makan.
Lebih dari itu, ia memperbanyak doa untuk kelancaran ibadah dan ketenangan jiwa sang ayah di alam sana.
“Saya ingin perjalanan ini jadi bentuk bakti kepada orang tua. Semoga Allah menerima ibadah ini dan menenangkan Bapak di sisi-Nya,” ucapnya.
Dalam diam, langkah Nura menuju Tanah Suci bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga penuntasan cinta dan janji seorang anak kepada ayahnya.