PONTIANAK – Seratus hari sejak dilantik untuk periode kedua oleh Presiden Prabowo Subianto, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan wakilnya, Bahasan, memamerkan rapor kerja.
Dari pengendalian inflasi hingga pembersihan ratusan titik drainase, duet ini mengklaim mayoritas target awal telah tercapai.
“Alhamdulillah, program prioritas 100 hari kerja ini menjadi penyemangat bagi kita semua,” ujar Edi di Kantor Wali Kota, Senin, 2 Juni 2025. “Dengan gotong royong, lebih dari 500 titik drainase dibersihkan, dan kegiatan ini akan terus berlanjut.”
Program-program prioritas yang digarap dalam periode singkat itu meliputi penanggulangan tuberkulosis (TBC), percepatan cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC), dan pengendalian inflasi. Edi mengklaim seluruh indikator utama mencapai target maksimal. Cakupan UHC, misalnya, disebut telah menyentuh 100 persen. Begitu pula penanganan genangan air dan pengendalian inflasi.
Beberapa program lain masih di bawah target. Peningkatan produktivitas UMKM melalui perbaikan kemasan baru mencapai 85 persen.
Dana operasional RT dan RW naik 70 persen, sedangkan tambahan insentif bagi guru mengaji tradisional dan petugas fardu kifayah baru terealisasi 53 persen.
Meski menyebut capaian sebagai “modal awal” untuk menjalankan visi misi pemerintahan, Edi mengakui pentingnya evaluasi berkelanjutan.
Ia menegaskan program selanjutnya akan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Pemerintah Kota, menurut dia, akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat, sektor swasta, dan masyarakat sipil. “Pontianak adalah milik kita bersama. Mari kita jaga dan majukan kota ini,” kata Edi.
Dengan capaian awal ini, Edi-Bahasan membuka babak baru: menjaga konsistensi janji kampanye sambil menjaga kepercayaan publik dalam jangka panjang.