PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyatakan komitmennya mempermudah akses perizinan dan pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Janji itu disampaikan Gubernur Ria Norsan saat membuka gelaran Entrepreneur Hub Terpadu Kalimantan Barat 2025 di Auditorium Universitas Tanjungpura, Senin, 2 Juni 2025.
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan UKM itu bertujuan membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat dan berdaya saing.
Hadir langsung Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, yang menyerahkan secara simbolis bantuan pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan ultra mikro dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Kalbar. Tapi mereka masih terbentur masalah klasik: sulit akses modal, izin, teknologi, hingga pasar,” kata Norsan.
Di Kalimantan Barat, terdapat lebih dari 1,2 juta unit UMKM yang menyerap sekitar 60 persen tenaga kerja. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga signifikan.
Norsan menegaskan pemerintah provinsi akan fokus pada empat hal: mempermudah perizinan dan akses pembiayaan, mendorong digitalisasi dan inovasi produk, menyediakan pelatihan dan pendampingan, serta membangun jejaring pasar berbasis teknologi.
“Kalbar harus jadi rumah yang ramah bagi wirausaha, tempat tumbuhnya talenta kreatif dan pelaku usaha berdaya saing tinggi,” ujar Norsan.
Dalam laporannya, Menteri Maman menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari target nasional untuk meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,6 persen pada 2029 dan 8 persen pada 2045.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun wirausaha unggul.
“Ini bukan seremoni. Ini awal membangun ekosistem wirausaha yang berdampak dan berkelanjutan,” kata Maman.
Ia optimistis Kalbar bisa melahirkan wirausaha tangguh yang mampu menembus pasar global.
Acara Entrepreneur Hub juga dirangkai dengan pelatihan literasi keuangan, digitalisasi UMKM, mentoring bisnis, dan expo produk lokal.
Program ini sejalan dengan Asta Cita ketiga pemerintahan Presiden Prabowo Subianto: menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan.
Menurut Norsan, Kalbar saat ini mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,23 persen, lebih rendah dari angka nasional yang berada di 4,76 persen per Februari 2025.
Meski begitu, ia menilai masih diperlukan langkah konkret untuk memperluas dan meningkatkan kualitas lapangan kerja.