YOGYAKARTA — Bupati Ketapang Alexander Wilyo memaparkan strategi pembangunan berbasis keadilan dan keberlanjutan dalam Seminar Nasional 30 Tahun Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Kamis, 12 Juni 2025.
Dalam forum yang dihadiri akademisi, praktisi, dan pejabat pusat tersebut, Alexander menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Ketapang.
“Pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan hanya bisa terjadi jika kita bergotong royong,” kata Alexander dalam presentasinya di Auditorium Mubyarto, FEB UGM.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dan harus menggandeng banyak pihak untuk membangun infrastruktur, menekan angka kemiskinan, serta meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan.
Tekan Ketimpangan, Dorong Investasi Berbasis Manfaat
Kabupaten Ketapang yang kaya sumber daya alam kini menjadi lokasi berbagai proyek strategis nasional, termasuk investasi di sektor pertambangan dan energi.
Namun Alexander menegaskan bahwa investasi harus memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin menjadi daerah yang hanya menyumbang kekayaan alam, tapi miskin manfaat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan harus berpihak pada rakyat, terutama kelompok rentan seperti petani dan masyarakat pedesaan.
Kembali ke Kampus, Bawa Suara Pinggiran
Alexander merupakan alumni MEP UGM angkatan 2022. Di hadapan forum akademik tersebut, ia menyampaikan bahwa pendekatan berbasis data harus berjalan seiring dengan empati sosial dalam merumuskan kebijakan pembangunan.
Selain Alexander, seminar ini juga menghadirkan sejumlah pakar dan pejabat dari kementerian, termasuk Budi Prasodjo dan Horas Maurits Panjaitan.
Diskusi yang dipandu Prof. Wihana Kirana Jaya mengangkat tema inovasi berdampak untuk pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Ketapang saat ini tengah mendorong akselerasi pembangunan berbasis kolaborasi, dengan fokus pada pemerataan dan keadilan sosial.
