PONTIANAK — Ratusan warga Pontianak bersemangat mengikuti Senam Zumba Sehat Anti Narkoba yang digelar di halaman Ayani Megamal, Minggu (22/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, sekaligus ajakan untuk hidup sehat dan menjauhi narkoba.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk membiasakan gaya hidup aktif dan positif sebagai langkah nyata dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Senam ini bukan sekadar olahraga bersama. Ini adalah simbol bahwa kita bisa hidup sehat, bugar, dan bahagia tanpa narkoba,” kata Edi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, peringatan HANI setiap tahun harus menjadi pengingat bersama bahwa ancaman narkoba masih ada dan terus mengintai.
Karena itu, diperlukan keterlibatan semua pihak—dari keluarga, sekolah, hingga komunitas—untuk membangun kesadaran dan ketahanan terhadap bahaya narkoba.
“Olahraga seperti ini bisa menjadi sarana interaksi sosial yang positif. Kita ingin masyarakat punya alternatif kegiatan yang sehat dan menyenangkan,” ujarnya.
Kegiatan senam zumba ini disambut antusias warga dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, komunitas olahraga, hingga para orang tua. Musik ceria dan gerakan energik menambah semarak suasana pagi itu.
Kepala BNN Kota Pontianak, Anida Sari, turut mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat dalam acara tersebut.
Menurutnya, pendekatan edukasi melalui kegiatan olahraga massal terbukti efektif dalam menyampaikan pesan-pesan pencegahan narkoba, khususnya kepada kelompok usia muda dan produktif.
“Pencegahan tidak harus selalu dengan cara formal. Lewat kegiatan santai seperti ini, pesan anti narkoba lebih mudah diterima,” ujarnya.
Anida menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah atau BNN semata, tapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Harapan kami, semangat hidup sehat tanpa narkoba bisa tumbuh dari kesadaran sendiri, bukan karena paksaan,” tuturnya.
Peringatan HANI 2025 di Pontianak ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan sehat—bukan hanya secara fisik, tapi juga dari ancaman penyalahgunaan zat berbahaya.