Hukum dan Kriminal

Diduga Sakau Sabu, Seorang Pemuda di Pontianak Secara Brutal Bacok Sepupu Sendiri

×

Diduga Sakau Sabu, Seorang Pemuda di Pontianak Secara Brutal Bacok Sepupu Sendiri

Sebarkan artikel ini

Aksaraloka.com, PONTIANAK-Seorang pemuda bernama Arf, warga Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat, diduga membacok tiga orang menggunakan parang saat waktu salat Dzuhur pada Sabtu 21 Juni 2025 siang.

Aksi brutal ini diduga kuat dilakukan pelaku, dalam keadaan sakau ataupun pengaruh narkoba jenis sabu.

Peristiwa yang terjadi di Jalan Parwasal kelurahan Siantan tersebut, tepat di sebuah tempat pencucian motor. Di mana saat itu salah satu korban bernama Udin sedang berbaring.

Tanpa bicara sepatah kata pun, pelaku tiba-tiba datang dan membacok Udin secara brutal.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi melalui Wakasatreskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono membenarkan peristiwa tersebut.

Menurut AKP Agus Haryono, pelaku saat ini sudah diamankan oleh Polsek Pontianak Utara dan sedang dalam pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dibalik pembacokan brutal yang dilakukan pelaku terhadap tiga korbannya.

“Untuk dugaan sementara, pelaku melakukan pembacokan ddiduga karena sakau narkoba jenis sabu. Namun untuk motif pastinya masih didalami Polsek Pontianak Utara,” jelas Agus.

Adapun kondisi korban saat ini, untuk korban atas nama Udin dan Yanto masih dalam perawatan intensif dan akan menjalani operasi. Sedangkan korban atas nama Farel sudah mulai membaik.

Sementara itu Fauzie selaku Tokoh Masyarakat Pontianak Utara menyatakan bahwa peristiwa tersebut dilakukan secara membabi buta terhadap korban atas nama Udin, yang merupakan sepupu dari pelaku sendiri.

“Pelaku langsung menyerang korban yang sedang beristirahat di tempat cucian motor miliknya. Korban tidak sempat menghindar,” ungkap tokoh masyarakat Madura Pontianak, H.M. Fauzie.

Akibat serangan itu, Udin mengalami luka bacok berat di tangan dan kaki, dan harus menjalani operasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak.

Korban lainnya, Yanto, juga menderita luka serius dan menjalani perawatan intensif. Sementara Farel, korban ketiga, dilaporkan mulai membaik setelah dirawat selama tiga hari.

“Yanto dan Farel mencoba melerai aksi kekerasan itu, keduanya justru ikut menjadi sasaran dan dikejar pelaku,” terang Fauzi.