LANDAK – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo melaksanakan dialog interaktif, yang mengangkat tema Mencegah Penyebaran Paham Intoleransi dan Radikalisme yang Mengintai Generasi Muda Melalui Penguatan Wawasan Kebangsaan, di Kampus Utama, Jalan Ilong, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Selasa, 24 Juni 2025.
Dialog yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan berbeda tersebut, diisi oleh beberapa narasumber diantaraya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Landak, Samsul Bahri, Kasat Intelkam Polres Landak, AKP Hengki Gunawan, yang mewakili Kapolres Landak dan Sekretaris FKUB Kabupaten Landak, Urbanus.
Ketua BEM Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Lukas, menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti antusias oleh mahasiswa hingga akhir tersebut, sebagai upaya memberi pengetahuan dan wawasan kepada para mahasiswa.
Sehingga bisa turut berperan dalam mencegah potensi terjadinya tindakan-tindakan intoleran, maupun potensi adanya perkembangan paham radikal baik di lingkungan kampus maupun di kehidupan sehari-hari.
“Ini kegiatan yang sangat penting untuk mahasiswa terutama generasi muda. Peran generasi muda sangat diperlukan dalam menghadapi potensi konflik,” ucapnya.
Dari 60 peserta yang mengikuti dialog ini terdiri dari perwakilan enam program studi, yakni Prodi Bahasa Inggris, Matematika, Penjaskes, Agribisnis, Teknik Logistik dan Sistem Informasi.
“Kegiatan ini salah satunya untuk pengembangan diri. Dalam kegiatan ini sangat antusias mahasiwanya,” imbuhnya.
Kasat Intelkam Polres Landak, AKP Hengki Gunawan, dalam pemaparannya di hadapan para mahasiswa menyebut, perlunya kesadaran bersama dalam upaya deteksi dini serta pencegahan tindakan intoleransi serta paham radikalisme.
Termasuk potensi perkembangannya di lingkungan kampus, mulai dari tindakan-tindakan seperti perundungan maupun diskriminasi SARA. Hingga potensi terjadinya bentuk-bentuk intimidasi, maupun razia terhadap kelompok atau orang dengan pandangan berbeda yang juga bisa saja dipengaruhi informasi maupun peristiwa di media sosial.
“Jadi teman-teman mahasiswa harus cermat melihat dan biasakan membaca setiap permasalahan yang ada. Baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Itu agar rekan-rekan bisa bersikap,” tuturnya.
Dia berharap para mahasiswa bisa semakin cerdas dalam memilah-milah informasi yang beredar. Sebab beberapa hal bisa menjadi faktor penyebaran intoleransi dan radikalisme termasuk di lingkungan kampus.
“Salah satunya faktor kerentanan psikologis. Generasi muda rentan secara psikologis dan sosial rentan dalam menghadapi pengaruh negatif,” tambahnya.
Untuk itu dikatakannya perlunya memperbanyak literasi dengan membaca dari sumber-sumber terpercaya, agar bisa ikut mencegah potensi pengaruh negatif tersebut.
Di sisi lain, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Landak, Samsul Bahri, menyampaikan bahwa mahasiswa termasuk pelajar merupakan generasi muda yang mudah terpapar paham intoleransi dan radikalisme.
“Maka usaha-usaha yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak, salah satunya seperti yang kita lakukan hari ini dialog bersama para mahasiswa untuk menyampaikan apa itu intoleransi dan apa itu radikalisme,” jelasnya.
Sehingga menurutnya mahasiswa bisa memahami betul hal tersebut, serta menanamkan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan sehingga tidak mudah terpapar baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui media sosial.
“Supaya mereka betul-betul menyaring informasi yang ada di media sosial dan kita tanamkan juga, kita informasikan juga supaya mereka betul-betul memahami literasi tentang informasi media sosial. Sehingga mereka sebagai mahasiswa dapat menerapkan, baik di kampus maupun di lingkungan keluarganya,” katanya.
Sementara Sekretaris FKUB Kabupaten Landak, Urbanus, mengatakan sesuai tugasnya FKUB juga membantu pemerintah daetah agar paham-paham yang bertentangan dengan aliran-aliran agama bisa cepat dibendung dan dibina.
“FKUB bekerjasama dengan stakeholder lainnya berusaha untuk menetralisir semua hal-hal yang dapat mengganggu toleransi di Kabupaten Landak,” tutur Urbanus.
Melalui kegiatan ini, Urbanus berharap mahasiswa sebagai kaum cerdik pandai bisa lebih teliti dan menganalisa informasi-informasi yang ada.
“Sehingga tidak asal share informasi-informasi kepada pihak lain,” pungkasnya.