banner 468x60
Aksara Landak

Upacara Hari Berkabung Daerah di Makam Mandor, Wabup Landak Erani: Semangat Pejuang Harus Kita Warisi dan Menjadi Motivasi

×

Upacara Hari Berkabung Daerah di Makam Mandor, Wabup Landak Erani: Semangat Pejuang Harus Kita Warisi dan Menjadi Motivasi

Sebarkan artikel ini

LANDAK – Wakil Bupati Landak, Erani, turut mengikuti upacara hari berkabung daerah Kalbar dalam peringatan peristiwa mandor berdarah, di lokasi Makam Juang Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak. Senin, 30 Juni 2025.

Upacara yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalbar ini, dipimpin oleh Sekda Kalbar, Harisson, yang turut dihadiri Kabinda Kalbar, Yusuf Safrudin, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, jajaran Forkopimda, para tokoh, hingga para ahli waris.

Setelah pelaksanaan rangkaian upacara hingga peletakan karangan bunga, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke lokasi makam 10 yang juga diikuti dengan kegiatan doa serta tabur bunga.

Selain upacara, hari berkabung daerah Kalbar yang diperingati setiap tanggal 28 Juni tersebut, juga diperingati di seluruh Kalbar dengan pemasangan bendera setengah tiang.

“Kita patut mengucap syukur, hari ini bisa melaksanakan upacara hari berkabung daerah. Tadi sudah kita dengar bersama, bagaimana penjajah Jepang melakukan pembantaian kepada masyarakat, para tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di Kalimantan Barat ada 21.000 lebih. Tentu kita harus menghargai dan menghormati perjuangan mereka,” ucap Wakil Bupati Landak, Erani, dijumpai setelah upacara.

Selain itu, menurut Erani, semangat perjuangan tersebut harus diwarisi untuk mengisi kemerdekaan di zaman ini, termasuk dengan berkontribusi pada pembangunan daerah.

“Semangat mereka juga menjadi motivasi dan inspirasi kita untuk bisa mengambil bagian, dalam membangun dan berkontribusi bagi daerah ini,” imbuhnya.

Selain itu, Erani juga berharap tidak hanya bagi masyarakat di sekitar makam maupun warga Kabupaten Landak, semua pihak juga diharapkan bisa menjaga dan melestarikan lokasi Makam Juang Mandor yang menjadi saksi perjuangan masyarakat di Kalbar terhadap penjajahan Jepang.

“Tadi juga kita sampaikan kepada Pak Sekda Kalbar, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalbar supaya bisa melakukan revitalisasi, lalu renovasi, tempat makam ini. Supaya tempat ini kedepan tidak hanya sekedar untuk upacara tapi juga bisa dikunjungi oleh masyarakat di Kabupaten Landak khususnya, maupun Kabupaten lain,” tuturnya lagi.

Sebab menurut Erani, banyak generasi muda maupun masyarakat yang tidak memahami sejarah. Namun jika banyak kunjungan ke lokasi Makam Juang Mandor ini maka akan mengetahui perjuangan nenek moyang dan pendahulu yang mengorbankan nyawa demi memperjuangkan kemerdekaan.

“Hari ini kita bersyukur bisa menikmati hasil perjuangan mereka. Namun tidak hanya menikmati, tapi mari kita sama-sama berkontribusi mengisi kemerdekaan ini dengan baik sesuai kapasitas kita masing-masing,” katanya.

Sementara Sekda Kalbar, Harisson, saat diwawancar sebelumnya menyampaikan, bahwa tragedi Mandor menggambarkan bagaimana perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, yang terdiri dari tokoh-tokoh serta masyarakat umum yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan.

“Untuk itu kita meminta seluruh generasi muda di Kalimantan Barat, untuk meneladani pengorbanan para tokoh, para pejuang dan pahlawan di tragedi Mandor ini. Agar mereka terus bersemangat membangun Kalimantan Barat yang tercinta ini,” tutur Harisson.

Harisson menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalbar akan terus melakukan revitalisasi kawasan Makam Juang Mandor ini sebagai salah satu bukti sejarah perjuangan masyarakat di Kalimantan Barat untuk untuk mewujudkan kemerdekaan dari penjajahan Jepang.

Hari berkabung daerah Kalbar merupakan peringatan tragedi pembantaian ribuan pejuang diantaranya para tokoh, kaum elit kesultanan dan kerajaan, serta kaum intelektual pada 28 Juni 1944 yang telah dimulai sejak 19 Desember 1941.