KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggandeng sejumlah perusahaan besar lintas sektor untuk memperbaiki ruas jalan Pelang–Kepuluk secara gotong royong.
Komitmen bersama ini ditandatangani dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Ruas jalan Pelang–Kepuluk menjadi sorotan karena fungsinya sebagai nadi perekonomian daerah. Jalan ini menghubungkan lebih dari delapan kecamatan dengan ibu kota kabupaten dan kawasan industri. Namun kondisinya rusak parah akibat tanah gambut dan lalu lintas truk perusahaan.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, yang baru dilantik Februari lalu, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur adalah prioritas utamanya.
“Hari ini adalah langkah awal membangun Ketapang secara gotong royong. Pemerintah daerah tak bisa kerja sendiri. Perlu kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.
Pertemuan itu dihadiri Wakil Gubernur Kalbar, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, sejumlah anggota DPR RI Dapil Kalbar, pejabat kementerian, Forkopimda Ketapang, tokoh masyarakat, serta pimpinan perusahaan dari sektor perkebunan, tambang, dan kehutanan.
Dalam rapat, disepakati tujuh poin penting. Pertama, enam grup usaha besar menyatakan komitmennya membiayai pembangunan total 6 kilometer jalan dengan konstruksi geotextile:
- Cargill Group: 1 km
- Sinar Mas Group: 1 km
- Nova Group: 1 km
- BGA Group: 1 km
- Harita Group: 1 km
- First Resources Group: 1 km
Sisa 12 kilometer akan dikerjakan bersama dengan skema gotong royong. Biaya dan teknis pengerjaan dihitung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Ketapang.
Bupati menekankan bahwa proyek harus mulai paling lambat Agustus 2025 dan dikoordinasikan penuh oleh Dinas PUTR. Rencana kerja dan desain teknis akan jadi ped

















