banner 468x60
Ekonomi

Lapas Perempuan Pontianak Latih Warga Binaan Membatik, Siapkan Kemandirian Usai Bebas

×

Lapas Perempuan Pontianak Latih Warga Binaan Membatik, Siapkan Kemandirian Usai Bebas

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pontianak mendorong warga binaan untuk lebih produktif melalui pelatihan keterampilan membatik tulis.

Program ini menjadi langkah konkret pembinaan kemandirian agar para narapidana memiliki bekal hidup ketika kembali ke masyarakat.

“Pelatihan kali ini kami fokuskan pada membatik karena sebelumnya belum pernah dilakukan di sini. Ini kami jadikan fondasi untuk produksi batik berkelanjutan,” kata Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Astuti Setiawati, Kamis, Juli 2025.

Sebanyak 20 warga binaan terlibat dalam pelatihan setelah melalui proses asesmen yang mempertimbangkan minat dan bakat masing-masing.

Pelatihan membatik tersebut menjadi bagian dari program rehabilitasi sosial, yang bertujuan membentuk kepribadian, menanamkan disiplin, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.

“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberi keterampilan teknis, tapi juga membentuk karakter dan meningkatkan rasa percaya diri. Ke depan, kami targetkan bisa memproduksi batik sendiri dan menjalin kerja sama dengan mitra eksternal,” ujarnya.

Pelatihan diselenggarakan bekerja sama dengan pelaku UMKM Batik Tulis Sungai Putat. Umsiah, pelatih dari UMKM tersebut, mengatakan pelatihan dimulai dari pengenalan teori dasar membatik, penggunaan pewarna remasol, hingga praktik langsung.

“Meski berasal dari latar belakang berbeda, mereka menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Itu yang membuat kami optimistis,” kata Umsiah.

Ia berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal ekonomi para warga binaan setelah bebas. Menurutnya, banyak dari mereka yang punya potensi untuk membuka usaha atau bahkan mengembangkan produk batik secara mandiri.

“Kami percaya pembinaan seperti ini memberi mereka harapan dan kesempatan kedua. Kami bangga bisa ikut dalam proses perubahan itu,” tuturnya.

Pelatihan membatik ini menjadi satu dari berbagai upaya Lapas Perempuan Pontianak dalam mengubah wajah pemasyarakatan—bukan sekadar tempat menjalani hukuman, melainkan ruang tumbuh bagi harapan dan masa depan yang lebih baik.