banner 468x60
Pontianak

Dosen dan Mahasiswa ITB Hadirkan Solusi penyediaan Air Bersih di Tambelan Sampit Pontianak

×

Dosen dan Mahasiswa ITB Hadirkan Solusi penyediaan Air Bersih di Tambelan Sampit Pontianak

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Warga di permukiman sisi Sungai Kapuas, Kota Pontianak, masih menggunakan air sungai untuk keperluan higiene seperti mencuci dan mandi, dimana kondisi air sungai seringkali dalam kondisi yang kurang baik untuk dapat digunakan secara langsung.

Tim Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang diketuai Dr. Ahmad Soleh Setiyawan, melalui program Pengabdian Masyarakat Skema Top-Down Penugasan DPMK ITB Tahun 2025, mencoba menyediakan satu unit pengolahan air bersih yang dirancang agar dapat dioperasikan secara manual oleh warga setempat, dilengkapi dengan buku panduan praktis untuk dapat diduplikasi oleh warga lainnya. Unit pengolahan ini diaplikasikan di salah satu rumah warga di Tambelan Sampit, Pontianak.

Sementara buku petunjuk disampaikan kepada perwakilan warga sebagai dukungan dalam menikmati alternatif pengolahan air bersih sebagai bagian inisiatif pengabdian masyarakat dari dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).

Program yang merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih yang sering dihadapi oleh masyarakat di sekitar Sungai Kapuas.

Selama beberapa pekan, tim ITB dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan bekerja sama dengan warga dalam pembangunan dan instalasi unit pengolahan air. Unit pengolahan air ini dirancang dengan teknologi sederhana berbasis aliran pipa namun efektif, memungkinkan proses penjernihan air dari Sungai Kapuas menjadi layak pakai.

Buku manual yang telah disusun secara khusus memudahkan warga untuk memahami cara kerja unit, melakukan perawatan rutin, hingga mengatasi masalah minor yang mungkin timbul.

Nizar dari Tambelan Sampit menyambut baik program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada ITB. Air bersih adalah kebutuhan dasar yang selama ini menjadi tantangan besar bagi kami. Dengan adanya unit ini dan panduan yang jelas,” ungkapnya.

Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa, sekaligus mempererat hubungan antara akademisi dan masyarakat dalam upaya menciptakan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan.