PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak terus mengakselerasi transformasi digital di sektor keuangan daerah sebagai bagian dari strategi nasional Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Upaya ini ditujukan untuk menciptakan tata kelola keuangan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebut pihaknya telah menjalankan sejumlah inovasi berbasis digital.
“Kita sudah mulai dengan platform e-Ponti, baik untuk sistem pembayaran maupun layanan perpajakan dan pendapatan daerah lainnya. Sistem QRIS juga telah digunakan dan akan dikembangkan melalui ekosistem e-commerce daerah,” ujarnya usai mengikuti rapat percepatan digitalisasi keuangan daerah yang digelar Bapenda Provinsi Kalbar dan Bank Indonesia, Rabu (16/7/2025).
Melalui sistem e-commerce, masyarakat dan wajib pajak akan dimudahkan dalam membayar retribusi dan pajak secara elektronik. Interaksi manual yang rawan kebocoran pun bisa ditekan.
“Pajak restoran, hotel, hingga retribusi layanan lainnya kini bisa dibayar secara daring. Ini untuk memberikan kenyamanan dan transparansi bagi masyarakat,” kata Edi.
Ia juga menyoroti peran strategis Bank Indonesia dalam mendorong elektronifikasi transaksi, baik sebagai regulator maupun pendamping teknis bagi daerah.
Namun, tantangan tetap ada. Keterbatasan infrastruktur digital, kesiapan SDM, serta minimnya perangkat digital di sektor usaha mikro menjadi hambatan utama.
Karena itu, Pemkot Pontianak mendorong Bank Kalbar untuk lebih aktif terlibat, terutama dalam penyediaan teknologi transaksi seperti tapping box dan Electronic Point of Sales (e-POS), khususnya untuk sektor pajak restoran.
“Dengan alat ini, akurasi data transaksi meningkat dan potensi PAD bisa dioptimalkan,” ujarnya.
Langkah percepatan ini juga sejalan dengan arahan Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) yang menargetkan seluruh pemerintah daerah beralih ke transaksi nontunai.
“Kuncinya kolaborasi. Jika semua pihak solid—pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan perbankan daerah—maka digitalisasi ini akan berdampak nyata pada pelayanan publik dan peningkatan pendapatan,” pungkas Edi.