banner 468x60
INFO PEMPROV KALBAR

Ria Norsan Salurkan Bantuan Pangan untuk 2,9 Juta Warga Kalbar

×

Ria Norsan Salurkan Bantuan Pangan untuk 2,9 Juta Warga Kalbar

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK — Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, resmi meluncurkan penyaluran bantuan pangan beras untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025 di seluruh wilayah Kalbar.

Total bantuan mencapai 5.865,2 ton beras, menyasar 2.994.760 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 14 kabupaten/kota.

Program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional Badan Pangan Nasional, dan hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat sekaligus stimulus ekonomi triwulan kedua.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dan menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Gubernur Norsan, Kamis (17/7/2025).

Setiap keluarga menerima 20 kilogram beras, terdiri dari alokasi 10 kg untuk Juni dan 10 kg untuk Juli, yang disalurkan sekaligus dalam dua karung.

Gunakan Data Sosial Ekonomi Nasional

Deputi Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani, menegaskan bahwa bantuan ini bersumber dari data tunggal sosial ekonomi nasional, yang juga digunakan Kementerian Sosial dalam program sembako.

“Total penerima bantuan pangan secara nasional mencapai 18,27 juta keluarga. Di Kalbar, data penerima sudah tervalidasi dan siap disalurkan oleh Perum Bulog, dengan dukungan TKSK, Dinas Sosial, Dinas Pangan, serta perangkat desa dan kelurahan,” terang Rachmi.

Rachmi juga menambahkan bahwa program ini bersifat jangka pendek, namun berdampak signifikan dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong stabilitas harga pangan.

Program SPHP Juga Digulirkan

Selain bantuan gratis, pemerintah juga akan menggencarkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini menyediakan beras berkualitas dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), sebagai langkah pengendalian harga di pasar.

“Berbeda dari bantuan beras gratis, SPHP menyasar masyarakat umum, agar pasokan dan harga beras tetap terjaga,” kata Rachmi.

Penyaluran bantuan pangan ini ditargetkan selesai pada Agustus 2025, agar proses pelaporan dan pertanggungjawaban dapat dilakukan tepat waktu.