PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menegaskan komitmennya terhadap integritas aparatur sipil negara (ASN) saat melantik 50 pejabat fungsional dan mengambil sumpah 33 ASN di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (28/7/2025).
“Selamat kepada para ASN yang telah dilantik dan disumpah. Saya berharap bisa bekerja dengan lebih baik, berintegritas, dan penuh tanggung jawab,” ujar Norsan dalam sambutannya.
Ia mengingatkan bahwa pengangkatan dalam jabatan, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS, harus memenuhi tiga aspek utama: kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Namun lebih dari itu, integritas dan moralitas menjadi pertimbangan utama.
“Meski seseorang bekerja cekatan dan berkinerja baik, tetapi jika integritas dan moralitasnya bermasalah, maka tidak akan kita angkat ke jabatan lebih tinggi,” tegasnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya nilai-nilai dasar ASN: BerAKHLAK—berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Ia juga mengajak ASN untuk bekerja keras, cerdas, dan ikhlas.
“Kerja keras dan cerdas itu biasa. Tapi kerja ikhlas, ini yang kadang sulit. Ikhlaskan pekerjaan kita sebagai amal dan tabungan akhirat,” pesan Norsan.
Selain itu, ia mendorong ASN untuk terus menuntut ilmu guna meningkatkan kompetensi diri. “Yang tamat SMA lanjutkan ke S1, yang sudah S1 lanjut ke S2, dan jika mampu, ke S3. Ilmu tidak akan pernah habis dan akan selalu kita bawa ke mana pun pergi,” ujarnya.
Dalam bagian akhir sambutannya, Norsan menyampaikan sikap tegas terhadap dua pelanggaran besar ASN: penyalahgunaan narkoba dan tindakan asusila.
“Baik pemakai maupun pengedar narkoba, tidak ada ampun. Begitu pula tindakan asusila. Seperti kasus di Dinas Sosial, kepala BKD harus segera ajukan pemberhentian tidak hormat. Tak perlu lihat lagi kesalahan rinciannya, karena buktinya sudah jelas—pelecehan seksual terhadap anak didik adalah perbuatan yang mencoreng ASN,” tandasnya.