AKSARALOKA.COM, KUBU RAYA – Sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan), yaitu Zulkarnaen, Pabali Musa, dan Deni Darmawan bersama sejumlah mahasiswa, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Panti dan Pondok Pesantren Tunas Islam Muhammadiyah Rasau Jaya pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Tim PKM FISIP Untan menjalin kemitraan strategis dengan DPRD Kabupaten Kubu Raya. Ketua Komisi IV DPRD Kubu Raya, Muhammad Amri, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
Ketua Tim PKM, Zulkarnaen, menjelaskan bahwa kegiatan kali ini menyasar kelompok rentan, yaitu anak-anak panti dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat serta pelaku usaha mikro yang bergerak di bidang olahan hasil pertanian, cemilan, dan tempe.
Kedua kelompok ini dipertemukan dalam rangka membangun dan memperkuat kolaborasi sosial. PKM dilaksanakan dalam bentuk edukasi kewirausahaan yang bertujuan membentuk karakter, etos kerja, dan rasa percaya diri, serta memperkuat kapasitas dan ekosistem kewirausahaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Pabali Musa memotivasi anak-anak panti dan para pelaku usaha mikro agar tidak ragu terlibat dalam dunia perdagangan sebagai salah satu sumber utama rezeki.
Ia menekankan bahwa meskipun sektor ini penuh kompetisi, namun penting untuk dipelajari dan ditekuni guna menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Sementara itu, Muhammad Amri menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mengelola anak-anak yatim dan menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan sumber berkah.
Ia juga memaparkan berbagai program pemerintah Kabupaten Kubu Raya dari dinas-dinas seperti Perikanan, Peternakan, dan Pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan pengelola panti.
Minimnya pengetahuan dan jejaring, menurutnya, menjadi kendala utama dalam mengakses program-program tersebut.
Amri juga membagikan informasi dan contoh praktik sukses dalam memperoleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai lembaga seperti Angkasa Pura, Bank Indonesia, dan PLN.
Ia menekankan pentingnya penyusunan proposal yang tertib dan penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai mitra strategis, Muhammad Amri yang telah empat periode menjabat di DPRD Kubu Raya, turut memberikan solusi aplikatif atas persoalan yang dihadapi pelaku usaha dan pengelola panti.
Ia juga memberikan masukan serta ide-ide segar untuk kemajuan Panti dan Pondok Pesantren Tunas Islam.
Dalam kegiatan PKM ini, tiga pelaku usaha mempresentasikan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran produk seperti rengginang, cemilan, kerupuk, dan tempe.
Produk seperti rengginang dan cemilan memiliki permintaan tinggi saat hari besar, sedangkan tempe khas Rasau Jaya yang dibungkus daun pisang alami memiliki permintaan stabil meski harga kedelai sebagai bahan baku terus meningkat.
Deni Darmawan memberikan pemaparan tentang strategi kewirausahaan, termasuk pentingnya mengenali target pasar, diferensiasi produk, dan membangun merek, seperti memanfaatkan singkatan “RaJa” dari Rasau Jaya sebagai label produk.
Sebagai bentuk kepedulian, Tim PKM FISIP Untan juga menyerahkan bingkisan berupa uang tunai kepada pengelola panti serta sejumlah buku bertema kewirausahaan, pengembangan diri, dan tantangan perubahan.
Hal ini, menurut Zulkarnaen, merupakan kontribusi nyata untuk mendukung anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa.