LANDAK – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, bersama jajaran forkopimda membagikan bendera Merah Putih kepada para pengguna jalan, di kawasan Tugu Pahlawan Pasar Ngabang, Kabupaten Landak. Jumat, 8 Agustus 2025, pagi.
Kegitan yang diawali dengan pemasangan bendera Merah Putih di sekeliling Tugu Pahlawan ini menjadi pembuka dibagikannya tital 1.200 bendera kepada masyarakat Landak ini.
Bupati Karolin mengatakan, pembagian bendera kepada masyarakat ini dalam upaya menyemarakkan perayaan HUT ke-80 kemerdekaan RI tahun 2025.
“Mudah-mudahan dengan pembagian bendera ini menggelorakan kembali semangat perjuangan, semangat kemerdekaan dan semangat kebanggaan kita, sebagai bangsa yang besar yang telah berhasil melalui 80 tahun kemerdekaan ini,” ucap Bupati Karolin, saat diwawancara.
Karolin mengajak seluruh masyarakat untuk mejaga persatuan dan kesatuan, melalui simbol bendera Merah Putih ini demi menjaga simbol kehormatan bangsa.
Terkait beberapa gerakan di media sosial terutama pemasangan-pemasangan bendera serial anime, Karolin menyebut bahwa negara menjamin kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapat. Namun Undang-undang juga mengatur saluran-saluran menyampaikan kritik dan pendapat salah satunya melalui partai politik.
Sementara media sosial saat ini juga menjadi salah satu media yang mudah diakses masyarakat.
Secara umum menurutnya segala hal yang sifatnya kritikan dan masukan bagi pemerintah tentu baik sehingga Indonesia menganut prinsip demokrasi.
Namun demikian, masyarakat yang ingin menyampaikan masukan, kritik, dan saran diharapkannya bisa menyesuaikan dengan adat istiadat dan tata cara orang Indonesia.
“Kalau bentuk ekspresi itu bisa menodai suasana, kesakralan perayaan 17 Agustus saya rasa tidak tepat. Ada tempat dan waktu dimana kita bisa menyampaikan kegelisahan kita. Tapi perayaan 17 Agustus ini mari kita songsong dengan khidmat yang mendalam, dengan semangat bersama dan semangat persatuan yang harus kita tingkatkan apalagi menghadapi situasi dunia hari ini yang penuh ketidakpastian,” tegasnya.
Dengan kondisi yang ada semua pihak harus kompak dan bersatu, untuk menghadapai berbagai tantangan yang semakin tidak mudah.
“Jangan kita ribut di dalam, namun justru yang menjadi musuh utama kita adalah bagaimana kita mampu bertahan dalam situasi krisis dunia yang hari ini terjadi,” katanya.