KUBU RAYA – Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Supadio kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menggelar kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (31/8/2025).
Lebih dari 100 peserta hadir, meliputi perangkat desa, kelompok tani, pelajar, hingga relawan Masyarakat Peduli Api. Bekerja sama dengan BPBD Kubu Raya, Pertamina memberikan edukasi bahaya karhutla, sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar, serta pelatihan penggunaan waterpump dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk tanggap darurat.
Hasilnya mulai terlihat. Warga kini lebih siap mendeteksi dini potensi titik api dan mengambil langkah cepat sebelum api membesar, terutama di lahan gambut produktif yang rawan terbakar saat musim kemarau.
“Dulu kami bingung harus berbuat apa saat melihat api. Sekarang, setelah pelatihan, kami jauh lebih percaya diri untuk bertindak cepat,” ungkap Ratno, warga Desa Kuala Dua.
Selain aspek teknis, Pertamina juga mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif warga menjaga lahan gambut sekaligus mengelola area agroforestri seluas 8.000 meter persegi untuk mendukung ketahanan pangan lokal.
Rasyd, AFT Manager Supadio, menegaskan pendekatan Pertamina bersifat menyeluruh.
“Kami hadir dengan membawa solusi – dari edukasi, penyediaan sarana, hingga pendampingan yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Tujuan kami adalah membentuk masyarakat tangguh menghadapi ancaman karhutla,” ujarnya.
Senada dengan itu, Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menekankan pentingnya sinergi multipihak.
“Pencegahan karhutla bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Melalui kegiatan ini, kami mendorong kolaborasi erat antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Desa Kuala Dua adalah bukti bahwa dengan pembinaan tepat, masyarakat bisa menjadi garda terdepan menjaga lingkungan,” kata Edi.
Langkah ini sejalan dengan strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menekan angka karhutla sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya di bidang lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, Desa Kuala Dua kini berpotensi menjadi desa percontohan siaga karhutla di Kalbar.
Masyarakat bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.