AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Teguh, seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Pontianak, jadi korban pemukulan brutal yang diduga dilakukan seorang oknum anggota TNI. Insiden memalukan itu terjadi di Jalan Panglima AIM, tepat di depan SDN 04 Kota Pontianak, Sabtu sore (20/9).
Tak terima rekannya diperlakukan semena-mena, ratusan komunitas ojol langsung bergerak. Dari sore hingga malam hari mereka mendampingi korban dan mendatangi Markas Polisi Militer (Mapomdam) XII Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman, menuntut keadilan.
Menurut penuturan Dede Sudirman, peristiwa bermula ketika Teguh hendak mengantar orderan. Saat berada di Jalan Panglima AIM, sebuah mobil yang dikendarai oknum TNI diduga hendak berbalik arah mundur. Teguh yang berada tepat di belakang mobil itu membunyikan klakson sebagai tanda.
Namun bukannya berhenti, sang pengemudi mobil malah turun dan langsung melayangkan pukulan menggunakan siku ke wajah Teguh. Akibatnya, korban mengalami luka dan memar hingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Pontianak.
“Korban dipukul pakai siku. Kami minta kasus ini diproses secara hukum, jangan ada tebang pilih,” tegas Dede di Mapomdam.
Desakan serupa juga datang dari komunitas ojol lainnya. Zulkarnaen menegaskan agar Pangdam XII Tanjungpura bersikap transparan.
“Kami menolak perdamaian. Jika dibiarkan, kasus serupa bisa terulang. Harus ada efek jera,” ujarnya lantang.
Tak hanya komunitas ojol, keluarga korban pun ikut menuntut. Jani Fitri dan Ros Indriani, keponakan Teguh, mendesak agar oknum TNI yang diduga pelaku dihadirkan secara langsung.
“Jangan hanya adiknya yang menemui kami. Kami ingin pelaku hadir, dan dihukum setimpal,” kata Jani dengan nada keras.
Pihak keluarga bahkan mengancam akan mencari pelaku sendiri bila tak ada kejelasan dari pihak Pomdam.
“Kalau tidak dihadirkan, kami dan komunitas ojol akan turun langsung mencari oknum itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.












