banner 468x60
Sintang

494 Kasus Gigitan Anjing di Sintang, Sejumlah Lokasi Positif Rabies

×

494 Kasus Gigitan Anjing di Sintang, Sejumlah Lokasi Positif Rabies

Sebarkan artikel ini

Aksaraloka.com, SINTANG-Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Sintang mencatat sebanyak 494 kasus gigitan anjing terjadi di wilayah tersebut.

Sejumlah sampel dari beberapa desa telah dinyatakan positif rabies, memicu upaya intensif vaksinasi oleh pemerintah setempat.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanbun Sintang, Eka Dahliana, menyampaikan bahwa kasus positif rabies terdeteksi di beberapa lokasi, berdasarkan hasil pengujian laboratorium dari sampel hewan.

“Total kasus gigitan anjing yang kami catat hingga saat ini mencapai 494 kasus. Dari hasil pemeriksaan, terdapat sejumlah sampel yang positif rabies,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/9/2025).

Menurut Eka, kasus positif ditemukan di Desa Karya Jaya Bakti, Kecamatan Kelam Permai sebanyak dua sampel.

Di Kecamatan Ketungau Tengah, dua sampel berasal dari Desa Gut Jaya Bakti, satu dari Desa Mungguk Gelombang, serta satu sampel dari Desa Bagelang Jaya.

Vaksinasi Dilakukan Bertahap

Sebagai langkah penanggulangan, Distanbun telah menggelar program vaksinasi rabies di sejumlah kecamatan. Namun, keterbatasan vaksin menjadi tantangan tersendiri.

“Kami sudah melaksanakan vaksinasi di Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Ketungau Hilir, Binjai Hulu, dan Kelam Permai,” jelas Eka.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan vaksinasi belum bisa menjangkau seluruh desa di wilayah tersebut.

“Untuk lima kecamatan itu, memang belum semua desa bisa dilaksanakan vaksinasi. Kami hanya bisa mengadakan kegiatan di desa-desa yang memungkinkan dengan stok vaksin yang tersisa,” tambahnya.

Waspada Penularan

Eka mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada kasus gigitan hewan, terutama anjing liar, serta memastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi rutin.

“Kami minta masyarakat juga aktif. Jangan menunggu kasus bertambah parah. Kalau ada gigitan hewan, segera lapor. Hewan peliharaan pun harus divaksin untuk mencegah penyebaran rabies lebih luas,” ujarnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan instansi terkait untuk pengadaan tambahan vaksin serta peningkatan edukasi kepada masyarakat.