MEMPAWAH – Pagi itu, aroma kopi robusta lokal menyeruak dari Warung Kopi (WK) Goncang Lidah di Mempawah.
Deretan meja sederhana dipenuhi pelanggan, sebagian larut dalam obrolan, sebagian lain sibuk menatap layar gawai.
Di balik suasana hangat itulah, sebuah penghargaan bergengsi baru saja singgah: Paritrana Award 2025 tingkat Provinsi Kalimantan Barat untuk kategori UMKM.
Bagi sang pemilik, Dewo Dirgantara, penghargaan ini bukan sekadar piala.
“Pekerja adalah tulang punggung usaha. Jika mereka terlindungi, risiko kecelakaan kerja bisa ditangani, bahkan keluarga mereka tetap mendapat jaminan,” kata Dewo ketika ditemui usai menerima penghargaan.
Sejak awal mendirikan warung kopi ini, Dewo memastikan seluruh karyawan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Baginya, perlindungan sosial bukan pilihan, melainkan kewajiban moral.
“Bisnis bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga bagaimana menjunjung tinggi kemanusiaan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial,” ujarnya.
Paritrana Award sendiri merupakan ajang apresiasi yang digagas pemerintah pusat melalui BPJS Ketenagakerjaan bersama pemerintah daerah.
Program ini mendorong pemerintah, desa, dan pelaku usaha untuk aktif memberikan perlindungan jaminan sosial bagi pekerja.
Dewo berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Kalimantan Barat.
“Kalau usaha kecil bisa melakukannya, seharusnya tidak ada alasan bagi yang lebih besar untuk abai,” katanya.
Di tengah hiruk pikuk usaha kuliner yang sering kali hanya menonjolkan menu dan omzet, WK Goncang Lidah memberi teladan: menjaga pekerja adalah bagian tak terpisahkan dari meracik secangkir kopi yang penuh rasa.