PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menerima aksi damai mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (SOLMADAPAR) di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (24/9/2025).
Aksi ini bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional dan menyuarakan dukungan terhadap perjuangan petani di Kalbar.
Dalam aksinya, mahasiswa yang juga mengatasnamakan Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalbar menyampaikan sejumlah tuntutan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Di antaranya, penyelesaian konflik agraria, penetapan tanah dan kawasan hutan sebagai objek TORA (Tanah Objek Reforma Agraria), revisi regulasi yang dianggap menghambat kedaulatan pangan, serta perlindungan masyarakat adat dan petani dari kriminalisasi.
Di tingkat daerah, mahasiswa meminta agar SPI dilibatkan dalam Gugus Tugas Reforma Agraria, pemerintah daerah membuat program dan anggaran khusus reforma agraria, serta menghentikan intimidasi terhadap petani.
Gubernur Ria Norsan yang didampingi Sekda Kalbar Harisson dan Kepala Kanwil BPN Kalbar Mujahidin Maruf, bersedia berdialog langsung dengan perwakilan mahasiswa.
Dengan duduk bersila bersama peserta aksi, ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah tetap memberi perhatian besar kepada sektor pertanian.
“Presiden Prabowo pada Juni lalu datang ke Kalbar untuk memanen jagung di Bengkayang yang hasilnya diekspor. Saya juga mendampingi Wakil Menteri Pertanian panen raya di Ketapang dan Kayong Utara. Ini bukti perhatian pemerintah terhadap pertanian sangat besar,” kata Norsan.
Sebagai Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria Kalbar, Norsan memastikan akan mengevaluasi kinerja lembaga tersebut.
Ia juga mengajak mahasiswa membuka ruang dialog lanjutan agar permasalahan dan kebijakan yang belum tersosialisasikan dapat dibahas bersama.
“Kita butuh masukan untuk menghasilkan kebijakan yang positif dan didukung semua pihak,” ujarnya.