KETAPANG — Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, meninjau progres pembangunan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Selasa, 18 November 2025.
Peninjauan ini menjadi bagian dari evaluasi program peningkatan kualitas hunian masyarakat yang dijalankan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Norsan mendatangi tiga unit rumah yang telah selesai direhabilitasi. Satu per satu ia memeriksa struktur bangunan, kualitas material, hingga fasilitas dasar yang tersedia.
Di sela kunjungan, ia berbincang dengan para penerima manfaat untuk mengetahui perubahan kondisi tempat tinggal mereka. “Pemerintah Provinsi secara konsisten mengalokasikan anggaran khusus untuk program bedah rumah, terutama bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak.
Ini adalah komitmen kami untuk memastikan masyarakat dapat hidup dengan lebih aman dan bermartabat,” ujar Norsan.
Program RTLH di Ketapang tahun ini menjadi salah satu fokus pemerintah provinsi untuk menekan jumlah hunian tidak layak di daerah.
Peninjauan tersebut, menurut Norsan, penting dilakukan untuk memastikan kualitas rehabilitasi sesuai standar dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Ia menegaskan, pemerintah tidak hanya mengejar target jumlah rumah yang dibangun, tetapi mengutamakan kualitas agar bantuan benar-benar memberikan perubahan signifikan bagi keluarga penerima.
“Kami ingin memastikan program ini berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata,” katanya.
Norsan juga menyampaikan rencana perluasan cakupan program RTLH ke lebih banyak desa di Kalimantan Barat.
“Insya Allah ke depan program ini akan kita laksanakan secara merata di semua desa. Kami ingin setiap warga yang benar-benar membutuhkan dapat merasakan langsung manfaatnya,” ujarnya.
Dengan peninjauan lapangan ini, pemerintah provinsi berharap pelaksanaan program RTLH di berbagai daerah dapat dipercepat sekaligus ditingkatkan kualitasnya.
