KAYONG UTARA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mulai mendorong percepatan rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Kayong Utara.
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, meninjau langsung lokasi yang disiapkan untuk proyek tersebut di Desa Riam Marasap, Kecamatan Sukadana.
“Ini kita meninjau lokasi rencana pembangunan bandara di Kayong, tepatnya di Desa Riam Marasap, Kecamatan Sukadana,” kata Ria Norsan. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara telah menyiapkan lahan sekitar 189 hektare sebagai tapak pembangunan.
Norsan mengatakan peninjauan dilakukan sebelum pemerintah provinsi mengusulkan proyek ini ke pemerintah pusat. “Kita lihat dulu kondisi lahannya. Nanti kita coba usulkan ke pusat untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dorongan Investor dan Mobilitas Pekerja
Menurut Norsan, pembangunan bandara di kawasan tersebut mendesak karena tingginya aktivitas industri pertambangan di Ketapang dan Kayong Utara. Banyak pekerja dan investor dari sejumlah perusahaan besar, termasuk WWH dan Harita Group, yang intens keluar-masuk wilayah itu.
“Setiap bulan atau minggu mereka kembali ke sana. Kalau sudah ada bandara yang besar dan terstandar, ini akan sangat membantu mobilitas,” kata Norsan.
Ia menjelaskan bandara baru ini nantinya akan menjadi fasilitas strategis yang melayani dua kabupaten sekaligus: Ketapang dan Kayong Utara. Selain mempermudah akses masyarakat, bandara itu juga dianggap penting untuk mendukung proyek-proyek strategis nasional (PSN) di wilayah tersebut.
“Ini juga untuk menopang PSN yang ada di Penembang. Bukan hanya itu saja, banyak investasi besar di sini. Ada WWH, Harita Group, dan PSN baru dengan nilai investasi sekitar Rp72 triliun,” ujar Norsan.
Pemerintah Provinsi Kalbar kini menunggu tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan setelah seluruh dokumen penyiapan lahan dipastikan lengkap oleh pemerintah daerah.

















