banner 468x60
Pontianak

Pemkot Pontianak Gelar Pelatihan TI bagi Pengelola Koperasi

×

Pemkot Pontianak Gelar Pelatihan TI bagi Pengelola Koperasi

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) menggelar Pelatihan Teknologi Informasi (TI) Koperasi di Hotel Orchardz Gajah Mada, Senin, 24 November 2025.

Pelatihan ini diarahkan untuk memperkuat literasi digital dan kemampuan tata kelola koperasi di tengah percepatan transformasi digital.

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan koperasi memegang peran penting dalam pemerataan kesejahteraan, terutama di tingkat ekonomi rakyat.

Ia berharap penguatan literasi digital melalui Pelatihan TI Koperasi dan aplikasi Lamikro dapat mendorong profesionalitas Koperasi Merah Putih sebagai salah satu program strategis daerah.

“Pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel menjadi kunci membangun kepercayaan publik,” ujar Bahasan saat membuka kegiatan.

Menurutnya, penguasaan teknologi merupakan kebutuhan mendesak di era Revolusi Industri 4.0 agar koperasi dapat bersaing.

Ia menekankan empat manfaat utama digitalisasi: efisiensi operasional, peningkatan layanan, perluasan pasar, serta transparansi dan akuntabilitas.

“Teknologi membantu otomasi administrasi, transaksi digital, dan pengelolaan informasi secara lebih cepat dan akurat,” katanya.

Meski begitu, Bahasan menegaskan bahwa fondasi utama kemajuan koperasi tetap bertumpu pada integritas.

“Intinya, kita dituntut bekerja dengan jujur dan bersungguh-sungguh. Orang jujur itu ke mana pun ditempatkan akan diterima,” tuturnya.

Kepala Diskumdag Kota Pontianak, Ibrahim, menambahkan bahwa pengurus, pengawas, dan anggota koperasi perlu dibekali keterampilan digital agar tata kelola berjalan lebih modern dan transparan.

Pelatihan ini juga ditujukan bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usaha.

“Setelah pelatihan, diharapkan peserta mulai beralih dari sistem manual ke digital dalam pengelolaan koperasi maupun usaha,” ujarnya.

Materi pelatihan mencakup digitalisasi koperasi, efisiensi operasional, tata kelola, perluasan layanan melalui platform digital, penguatan daya saing, diversifikasi produk, hingga pengembangan kapasitas aset.

Peserta juga mendapat materi tentang transformasi pola pikir.

“Pola pikir harus berubah. Tidak bisa lagi menunggu, tetapi harus bergerak,” kata Ibrahim.