banner 468x60
Pontianak

Pemkot Pontianak Perkuat Pelatihan Damkar Mandiri di Tengah Tingginya Kasus Kebakaran

×

Pemkot Pontianak Perkuat Pelatihan Damkar Mandiri di Tengah Tingginya Kasus Kebakaran

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Tingginya angka kebakaran di Kota Pontianak sepanjang 2025 mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) memperkuat edukasi dan pelatihan bagi petugas pemadam, terutama damkar mandiri yang tersebar di berbagai wilayah.

Hingga Desember ini, tercatat 64 kejadian kebakaran, mayoritas dipicu korsleting listrik.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan kemampuan teknis para petugas pemadam, mengingat lebih dari 60 damkar mandiri beroperasi di Pontianak. Mereka berasal dari yayasan dan komunitas warga yang sering menjadi garda pertama di lokasi kejadian.

“Mereka harus kita latih agar semakin terampil. Penanganan kebakaran harus terkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih yang membahayakan petugas,” ujarnya usai membuka Sosialisasi Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang digelar BPBD Kota Pontianak di Hotel Novotel, Rabu (3/12/2025).

Armada Minim, Risiko Tinggi

Sebagian besar armada damkar mandiri merupakan kendaraan tua yang dimodifikasi. Untuk mendukung operasional mereka, Pemkot Pontianak turut memberikan bantuan peralatan seperti selang, mesin pompa, dan perlengkapan pendukung lainnya.

“Anggota pemadam kebakaran mandiri juga sudah kita daftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan sosial,” kata Edi.

Ia menambahkan, selain kerusakan bangunan, kebakaran kerap menyebabkan hilangnya dokumen penting bahkan menimbulkan korban jiwa. Trauma pascakejadian pun tidak jarang dialami warga.

Edukasi Keamanan Instalasi Listrik

Pemkot terus mengingatkan masyarakat untuk menggunakan instalasi listrik sesuai standar. Penggunaan kabel, stop kontak, hingga perangkat elektronik harus diperhatikan.

“Kabel harus standar, isolasinya baik, dan jangan menumpuk colokan pada satu titik. Penggunaan setrika maupun kompor gas juga harus lebih berhati-hati,” pesannya.

Sosialisasi pencegahan kebakaran rutin dilakukan di tingkat RT/RW. Namun, Edi menegaskan bahwa kewaspadaan pribadi tetap menjadi faktor paling menentukan.

“Bukan hanya permukiman padat, bangunan di kawasan menengah ke atas pun bisa terbakar jika lengah,” tegasnya.

Apresiasi untuk Relawan Damkar

Edi juga mengapresiasi semangat relawan damkar yang bekerja tanpa mengenal waktu. Mereka bukan hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan evakuasi bencana, pertolongan darurat, hingga penanganan hewan berbahaya.

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada para relawan yang selalu siap siaga membantu masyarakat,” ujarnya.

Keselamatan Petugas Jadi Prioritas

Kepala BPBD Kota Pontianak RM Nasir menjelaskan bahwa keselamatan petugas pemadam menjadi perhatian utama. Ia menyebut, semangat relawan untuk cepat tiba di lokasi sering membuat mereka abai terhadap risiko.

“Kadang mereka terjatuh atau mengalami insiden lain karena terlalu bersemangat,” kata Nasir.

Melalui pelatihan ini, relawan diberi pembekalan teknik penggunaan APAR, dasar pemadaman, simulasi lapangan, hingga cara menangani tabung gas yang terbakar.

Hadapi Tantangan Baru: Kebakaran Kendaraan Listrik

Nasir mengungkapkan tantangan lain yang mulai diantisipasi, yakni potensi kebakaran kendaraan listrik. Berdasarkan studi banding ke Jakarta, kebakaran baterai mobil listrik tidak dapat dipadamkan dengan air maupun pasir.

“Harus menggunakan foam khusus karena komponen kelistrikan atau baterainya yang terbakar,” jelasnya.

Meski kasus tersebut belum terjadi di Pontianak, kapasitas damkar diperkuat untuk mengantisipasi insiden serupa.

Antusias Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan dari Damkar Swasta Tunas Mekar Panglima Arani (TMPA), Muhammad Ridha, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengatakan pelatihan langsung seperti ini baru pertama kali mereka ikuti.

“Kami diberikan teori dan praktik penggunaan APAR serta teknik pemadaman kebakaran. Pelatihan praktik lengkap seperti ini baru kali ini kami ikuti,” ujarnya.

Damkar TMPA yang berbasis di Jalan Tanjung Raya I memiliki sekitar 25 personel aktif, didukung satu armada mobil dan tiga unit mesin pemadam. Mereka juga menerima bantuan peralatan dari Pemkot Pontianak, Polda, dan instansi pemerintah lain.

Ridha berharap perhatian pemerintah daerah terhadap damkar swasta terus berlanjut. “Dukungan peralatan dan pengetahuan ini penting, bukan hanya untuk memadamkan api, tapi juga untuk keselamatan personel,” pungkasnya.