PONTIANAK – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan melantik Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pontianak Santo Thomas More periode 2025–2026.
Pelantikan digelar di Aula Rumah Dinas Ketua DPRD Kalbar, Sabtu (12/7/2025).
Dalam sambutannya, Krisantus menegaskan pentingnya literasi, kepercayaan diri, dan karakter kepemimpinan sebagai fondasi mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Kalian adalah calon pemimpin masa depan. Miliki kepercayaan diri, berpikir kritis, dan siapkan diri untuk memimpin bangsa ini,” ujarnya di hadapan para kader PMKRI.
Wakil Gubernur juga mengingatkan agar mahasiswa tetap menjunjung nilai-nilai cinta kasih dan menanggalkan sikap iri dengki dalam berorganisasi. Ia menekankan pentingnya sikap independen dalam menyikapi isu sosial dan politik, sekaligus menjadikan toleransi sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat.
“Setiap tindakan kalian harus dapat dinilai secara komprehensif. Jangan mudah terombang-ambing arus politik. Toleransi dan kedewasaan berpikir harus jadi ciri kader PMKRI,” tegasnya.
Krisantus juga menyinggung persoalan kebijakan nasional, termasuk rumus transfer dana daerah yang dinilainya tidak adil jika hanya berdasarkan luas wilayah tanpa mempertimbangkan jumlah penduduk. Ia menegaskan bahwa kekayaan alam Kalbar harus dikelola secara bijak demi kesejahteraan rakyat.
“Kita harus jadi tuan di tanah sendiri. Dalam politik, pendekatan emosional penting agar tetap terhubung dengan rakyat,” tambahnya.
Literasi dan Bahasa Inggris Jadi Kunci
Di tengah derasnya arus informasi digital, Krisantus menekankan pentingnya literasi digital dan penguasaan bahasa asing—terutama Bahasa Inggris—sebagai bekal menghadapi persaingan global.
“Bahasa Inggris bukan lagi sekadar pelajaran tambahan, melainkan keterampilan fundamental di era global. Literasi dan penguasaan bahasa asing membuka akses ke literatur ilmiah, teknologi mutakhir, dan peluang internasional,” jelasnya.
Ia mengajak para mahasiswa untuk tak sekadar menjadi penonton di tengah dinamika global, melainkan pelaku perubahan dengan kecakapan berpikir kritis dan bertindak strategis.
“Kita hidup di zaman di mana konektivitas dan informasi jadi kekuatan utama. SDM unggul bukan hanya soal gelar, tapi soal kemampuan membaca zaman dan memberi solusi,” katanya.
Kepada jajaran pengurus baru PMKRI Pontianak, Wakil Gubernur berpesan agar tetap menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Ia berharap organisasi ini dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan Kalbar.
“Jadilah motor penggerak SDM unggul Kalimantan Barat. Pegang teguh nilai toleransi, independensi, dan terus asah literasi serta kemampuan berbahasa. Kalian harus siap hadapi tantangan global dan membawa Kalbar menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan,” pungkasnya.