KUBU RAYA – Misteri hilangnya Fidiansyah alias Fit (33), warga Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, akhirnya terungkap. Ia menjadi korban pembunuhan brutal yang dilakukan oleh HS alias Amin (45), tetangganya sendiri. Ironisnya, jasad korban dibuang ke laut dan hingga kini belum ditemukan.
Pengungkapan kasus ini melibatkan peran kunci Bhabinkamtibmas Polsek Batu Ampar dan Kepala Desa Padang Tikar Satu yang melakukan pendekatan persuasif terhadap pelaku.
“Pendekatan humanis yang dilakukan Bhabinkamtibmas bersama kepala desa menjadi kunci terungkapnya kasus ini. Pelaku akhirnya mengakui perbuatannya dan menunjukkan barang bukti,” kata Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, Senin (14/7/2025).
Terbongkar Lewat Komunikasi Persuasif
Pelaku, HS, sempat dicurigai karena gelagat dan keterangannya yang tidak konsisten. Bhabinkamtibmas bersama aparatur desa kemudian melakukan penyelidikan dengan pendekatan personal. Hasilnya, HS mengaku sebagai pelaku pembunuhan.
Dalam pengakuannya, HS menyebut menggunakan dayung perahu sebagai senjata. Barang bukti itu kemudian diamankan sebagai alat bukti utama. Pelaku ditangkap pada Minggu malam (13/7) dan dibawa ke Polsek Batu Ampar untuk proses lebih lanjut.
Kronologi: Dipukul Dayung, Dibuang 500 Meter ke Laut
Motif pembunuhan bermula ketika HS memergoki korban berada di atas kapalnya yang tengah bersandar di belakang rumahnya di Jalan Panglima, Padang Tikar Satu. Merasa marah dan curiga, pelaku memukul korban menggunakan dayung.
Korban sempat mencoba melarikan diri ke daratan, namun kemudian tergeletak dan tidak bergerak. Sekitar pukul 00.20 WIB, pelaku kembali ke lokasi dan mendapati korban telah tak bernyawa. Ia lalu menaikkan jasad korban ke sampan dan mendayung sejauh 500 meter sebelum membuang jasad ke laut.
“Sampai saat ini, tim gabungan bersama warga masih melakukan pencarian di perairan Padang Tikar,” ujar Ade.
Sinergi Polisi–Desa Jadi Kunci
Kapolres Kubu Raya AKBP Kadek Ary Mahardika menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini menjadi bukti keberhasilan pendekatan kolaboratif antara polisi dan pemerintah desa.
“Ini contoh nyata bahwa komunikasi dan kepercayaan bisa membongkar kasus yang awalnya gelap. Pendekatan tanpa kekerasan pun bisa sangat efektif,” tegasnya.
Motif Didalami, Jasad Masih Dicari
Saat ini Unit Reskrim Polsek Batu Ampar tengah mendalami motif di balik pembunuhan sadis tersebut serta memeriksa kemungkinan adanya pelaku lain. Sementara itu, pencarian jasad korban terus dilanjutkan dengan dukungan warga dan stakeholder terkait.