PONTIANAK – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memperkuat komitmen terhadap keselamatan operasional dengan menggelar Training Safety Man SPBU dan sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM) di dua lokasi strategis: Pontianak dan Banjarmasin, pada 5 Juli 2025.
Pelatihan ini diikuti peserta dari tiga provinsi: Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah (Banjarmasin).
Materi mencakup aspek teknis keselamatan, penanganan kondisi darurat, hingga implementasi SMKM yang sesuai regulasi Kementerian ESDM.
“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan seluruh SPBU beroperasi dengan standar keselamatan tinggi. Safety Man adalah garda terdepan dalam mencegah potensi risiko di lapangan,” ujar Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Simulasi Praktik Lapangan dan Edukasi Teknis
Pelatihan diberikan oleh tim Health, Safety, Security, & Environment (HSSE), Retail Sales Regional, serta Sales Area (SA) Retail Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.
Selain sesi teori, peserta juga mengikuti simulasi praktik lapangan, seperti penanganan kebocoran BBM dan mitigasi kebakaran.
“Kami ingin membentuk budaya safety first di seluruh lini operasional SPBU, sebagai titik kritis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tambah Edi.
Tanggapan Terhadap Arus BBM yang Meningkat
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Holding Pertamina terkait peningkatan kompetensi SDM serta standarisasi keselamatan kerja.
Mengingat semakin tingginya arus distribusi BBM di wilayah Kalimantan, pelatihan ini dinilai vital untuk meminimalkan potensi kecelakaan dan menjaga kelancaran operasional.
Ke depan, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan akan terus memperkuat budaya keselamatan melalui pelatihan rutin, sertifikasi kompetensi, dan pengawasan berkelanjutan di seluruh titik distribusi.
Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyalurkan energi secara aman, handal, dan bertanggung jawab kepada masyarakat.