KETAPANG – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, meninjau Posko Pengobatan Gratis di Dusun Kebenteng, Desa Danau Buntar, Kecamatan Kendawangan. Kamis, (24/7/2025).
Dalam momen tersebut, Alexander Wilyo menekankan, pengobatan gratis ini adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Karena itu, dalam Kunjungan Kerja (Kunker) ke Desa Danau Buntar, Kecamatan Kendawangan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat di Desa Danau Buntar.
Pada kesempatan pengobatan gratis di Desa Danau Buntar ini, Bupati Alexander Wilyo menegaskan komitmennya untuk membangun Kabupaten Ketapang secara adil dan merata.
Dalam arahannya, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, menyampaikan berbagai program prioritas pembangunan yang akan dijalankan selama masa kepemimpinannya.
Acara yang dihadiri oleh jajaran kepala dinas, tokoh adat, camat, kapolsek, serta masyarakat setempat ini berlangsung hangat dan penuh antusiasme.
Pengobatan gratis ini adalah salah satu bentuk pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Bupati Ketapang juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu.
“Kemenangan ini bukan karena saya hebat, tapi karena kekuatan doa dan dukungan masyarakat. Ini adalah amanah dari rakyat, dan saya akan memperjuangkan kepentingan rakyat dengan sekuat tenaga,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama. Proyek-proyek seperti perbaikan jalan Pelang–Batu Tajam, pengaspalan ruas Ketapang–Pesaguan–Kendawangan, serta upaya memperluas jaringan listrik dan internet ke desa-desa pedalaman menjadi fokus utama lima tahun ke depan.
“Kita masih punya 43 desa tanpa listrik, dan hampir 70 desa yang belum punya sinyal internet. Ini bukan sekadar tugas pemerintah daerah, tapi tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.
Karena itu, Bupati Ketapang mengajak perusahaan-perusahaan besar di wilayah Ketapang, seperti PT Cargill, BGA, dan Nova, untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara bergotong-royong.
Sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat, Bupati Ketapang pun memperkenalkan program “Sekolah Rakyat” pendidikan gratis hingga jenjang SMA, lengkap dengan asrama, makan, dan perlengkapan sekolah, yang dibiayai negara.
“Saya ingin anak-anak kita tidak hanya jadi buruh di tanah sendiri, tapi jadi tuan di tanah airnya. Kita butuh SDM yang andal untuk mengelola kekayaan alam kita,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah Kabupaten Ketapang juga memberikan BPJS gratis untuk masyarakat kurang mampu serta bantuan seragam sekolah dan buku tulis kepada peserta didik baru.
Bupati Ketapang pun menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya lokal, terutama budaya Dayak. Ia mengungkapkan bahwa gelar adat “Raden Cendaga” yang disandangnya merupakan amanah yang harus dijaga dan mengingatkan pentingnya menjaga tradisi sebagai identitas dan harga diri masyarakat.
“Kalau kita tinggalkan adat, maka hilang pula jati diri kita. Saya saja tidak malu bertukuluk, karena adat adalah warisan luhur,” ujarnya.
Rencana pembangunan rumah adat Dayak di Kecamatan Kendawangan juga disampaikan sebagai bagian dari pelestarian budaya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Bupati Ketapang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun Ketapang yang maju, mandiri, dan berkeadilan.
“Ketapang ini milik kita semua. Maka membangunnya adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.