KUBU RAYA – Lahan gambut seluas 8.000 meter persegi di Desa Kuala Dua, Kubu Raya, kini menjadi sumber harapan baru.
Melalui program CSR Tandu Raya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan lewat Aviation Fuel Terminal (AFT) Supadio menggabungkan agroforestri organik, perikanan, dan pola tanam beragam untuk membangun ketahanan pangan sekaligus menjaga lingkungan.
Warga menanam pohon durian, jengkol, petai, dan matoa untuk pendapatan jangka panjang.
Sambil menunggu panen, jagung dan jeruk sambal ditanam sebagai tumpangsari, sementara kolam berisi 4.500 bibit lele menjadi sumber protein dan pupuk alami bagi tanah.
“Program ini diharapkan mampu memberi semangat kemandirian pangan sekaligus menjadi sarana pembelajaran dan percontohan bagi masyarakat,” kata Rasyd Krisdianto, AFT Manager Supadio.
Ketua Kelompok Tandu Raya, Saban, menyebut program ini mengubah cara pandang warga.
“Dulu kami tak tahu lahan gambut bisa diolah seperti ini. Sekarang kami bukan cuma menanam, tapi juga belajar dan memanen untuk keluarga,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, Edi Mangun, menilai program ini strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
Pertamina menargetkan perluasan manfaat ke wilayah lain di Kalimantan Barat.
“Kami ingin kolaborasi industri dan masyarakat ini menjadi contoh pengelolaan lahan gambut yang lestari dan produktif,” kata Edi.